Bahkan pemerintah daerah juga menugaskan untuk menyemprotkan cairan disinfektan ke jalan-jalan raya dan rumah penduduk.
Menurut Rahayu cairan disinfektan tersebut membuat habitat cacing terganggu.
"Karena banyak disinfektan disemprotkan di mana-mana, kesuburan tanah yang di dalam itu otomatis termasuk cacing terganggu dan keluar," kata Rahayu dilansir Kompas.com via tribunnews, Minggu (19/4/2020).
Fenomena cacing terus keluar dari permukaan tanah terjadi dalam waktu yang cukup lama.
Cacing dalam jumlah banyak itu keluar di Desa Socokangsi pada Sabtu (18/4/2020) pagi.
L'Oreal Bersama Perdoski dan Universitas Indonesia Berikan Pendanaan Penelitian dan Inovasi 'Hair & Skin Research Grant 2024'
Source | : | tribunnews |
Penulis | : | Shinta Dwi Ayu |
Editor | : | Nita Febriani |
KOMENTAR