Meskipun demikian, ASH (Cigarette Action and Health) tetap menyebutkan jika perokok memiliki gejala Covid-19 yang lebih tinggi.
Deborah Arnott, kepala eksekutif ASH, menambahkan: "Data pelacak gejala Inggris kini menunjukkan bahwa perokok berisiko lebih tinggi mengalami gejala Covid-19 (demam dan batuk terus-menerus).
"Ada juga bukti bahwa perokok di rumah sakit yang terinfeksi virus corona berada pada risiko yang lebih tinggi terkena penyakit lain hingga kematian daripada bukan perokok."
Hal yang sama juga diungkapkan oleh dokter spesialis jantung, Isman Firdaus.
"Saat ini belum ada data-data yang mendukung, dan belum ada laporan terkait nikotin ini terhadap covid-19. Tentunya lebih banyak kerugiannya dengan kondisi pasien merokok terhadap covid-19," ujar Dr. Isman dalam video di akun Youtube Kompas Tv.
"Jadi, belum ada bukti yang cukup kuat yang menunjukan bahwa nikotin memiliki kekuatan untuk mencegah covid-19," tutup Dr. Isman.
Source | : | YouTube,The Sun |
Penulis | : | Riska Yulyana Damayanti |
Editor | : | Nita Febriani |
KOMENTAR