Nakita.id - Bupati Klaten Sri Mulyani tengah menjadi buah bibir masyarakat di masa pandemi covid-19.
Bahkan tagarnya sempat memuncaki trending topic Twitter yang bertuliskan #BupatiKlatenMemalukan.
Tagar tersebut memuncak setelah wajahnya terpampang di sejumlah bantuan yang diberikan kepada masyrakat.
Dalam sumbangan tersebut terpampang Sri Mulayani yang mengenakan seragam dinas.
Bentuk bantuan yang menjadi buah bibir yaitu hand sanitizer.
Warganet ramai-ramai menunjukkan hand sanitizer yang ditempeli stiker sang Bupati.
Padahal apabila stiker dilepas maka tertera hand sanitizer merupakan donasi dari Kementrian Sosial atau Kemensos.
Kejadian tersebut sampai membuat mantan pejabat di KPK, Laode M Syarif pun mengutarakan pendapatnya.
Dalam unggahannya Laode M Syarif menuturkan bahwa tindakan tersebut dinilai sebagai kesempatan kampanye.
"Jika gambar ini betul: Ini CONTOH yg mengambil KESEMPATAN KAMPANYE di tengah WABAH COVID-19," tulisnya melalui akun twitternya @LaodeMSyarif.
Ia pun mengritik keras aksi dari Bupati Klaten tersebut.
"Contoh CONFLICT OF INTEREST akut &bupati TANPA RASA MALU. BANTUAN @KemensosRI DITEMPELI PHOTO DIRI SENDIRI," lanjutnya.
Di lain kesempatan Sri Mulyani pun menjawab perihal dirinya yang tengah menjadi perbincangan publik.
Sri Mulyani menuturkan sudah melakukan klarifikasi akan penempelan stiker tersebut.
"Sudah saya klarifikasi. Ada kekeliruan di lapangan (dalam penempelan stiker)," ucap Sri Mulyani yang dikutip dari Kompas.com.
Sri Mulyani pun menturkan bahwa donasi hand sanitizer tersebut pun juga diberikan oleh Pemerintah Kabupaten Klaten.
Pasalnya Sri Mulyani menyatakan bahwa Kementrian Sosial hanya menyediakan 1.000 botol, sementara hand sanitizer yang diberikan kepada masyarakat mencapai puluhan ribu botol.
"Yang dari Kemensos sangat terbatas sekali. Tidak banyak. Justru yang banyak itu dari kami (Pemkab Klaten)," ujarnya.
Berdasarkan hal tersebutlah diasumsikan bahwa penempelan stiker justru malah terjadi pada seluruh botol termasuk milik Kemensos.
"Di lapangan mungkin ditempelin semua. Kejadiannya seperti itu," ujarnya.
Source | : | Kompas.com,twitter.com |
Penulis | : | Gabriela Stefani |
Editor | : | Cynthia Paramitha Trisnanda |
KOMENTAR