Nakita.id - Ada pantangan menu sahur dan berbuka bagi ibu hamil yang perlu diperhatikan ya, Moms.
Bagi Moms yang sedang hamil, sebenarnya tak apa tak menjalankan ibadah puasa di Bulan Ramadan dan bisa diganti dengan membayar fidiah.
Namun, jika Moms tetap ingin berpuasa, sebaiknya konsultasikan terlebih dahulu dengan dokter ya.
Melansir dari Babycentre.co.uk, untuk mempermudah Moms menjalankan puasa di saat hamil sebaiknya hindari situasi yang bisa membuat stres.
Selain itu, perhatikan pula asupan makanan saat sahur dan berbuka.
Sebaiknya saat sahur konsumsilah makanan yang bisa melepaskan energi lebih lama seperti karbohidrat kompleks dan makanan kaya serat.
Sedangkan saat berbuka puasa, Moms disarankan untuk mengkonsumsi kurma atau jus buah terlebih dahulu untuk mengembalikan kadar gula dala darah.
Baca Juga: Hamil Muda Boleh Puasa, Tapi Bila Menemukan Tanda Ini Waspada Puasa Jadi Berbahaya
Setelahnya, kembali konsumsi makanan seimbang, seperti protein (daging, telur), karbohidrat kompleks (roti gandum atau beras merah), jangan lupa perbanyak sayuran.
Perhatikan pula beberapa pantangan menu sahur dan berbuka bagi ibu hamil berikut.
Baca Juga: Apa Saat Hamil 7 Bulan Boleh Puasa? Coba Tips Ini Agar Puasa Moms Tak Bermasalah
Sahur
Saat sahur, sebaiknya hindari terlalu banyak konsumsi makanan atau minuman manis.
Karena hal itu bisa menaikkan kadar gula darah dengan cepat dan menurunkannya dengan cepat pula.
Hal tersebut bisa membuat Moms pusing bahkan pingsan.
Selain itu, disarankan bagi Moms untuk tidak konsumsi makanan atau minuman yang mengandung kafein seperti teh, kopi atau cokelat.
Pasalnya, kafein merupakan diuretik (zat yang mengakibatkan sering buang air) sehingga bisa sebabkan Moms dehidrasi di siang hari.
Minum teh dan kopi bersamaan dengan makanan juga bisa mengurangi jumlah zat besi yang diserap oleh tubuh.
Daripada minum teh atau kopi, lebih baik minum air putih saja atau ditambah dengan perasan jeruk lemon.
Berbuka
Sedangkan untuk berbuka, sebaiknya Moms hindari untuk mengkonsumsi makanan tinggi lemak.
Hal itu disebut mampu menganggu pencernaan.
Source | : | babycentre.co.uk |
Penulis | : | Riska Yulyana Damayanti |
Editor | : | Cynthia Paramitha Trisnanda |
KOMENTAR