"Dimana diperkirakan minggu depan, tanggal 8 Mei kira-kira kita sudah bisa melihat 10ribu produksi tes kit pertama yang dikerjakan oleh Konsorsium BPPT dengan UGM, UNAIR, dan PT Hepatika di Yogyakarta.
"Rapid test tersebut untuk deteksi IgG/IgM berbasis peptide sintesis dan tentunya seperti rapid test lainnya pasti ada tingkat sensitivitas atau akurasi yang bersifat di bawah di bandingkan dengan PCR test kit," jelas Bambang P. S. Brodjonegoro.
Tak hanya itu saja, rapid test buatan dalam negeri ini juga akan terus dikembangkan menjadi rapid test berbasis microchip.
Rapid test berbasis microchip akan tersedia kurang lebih pada bulan Juli 2020.
PCR (Polymerase Chain Reaction)
"Untuk yang PCR test kit bisa dilaporkan bahwa yang PCR yang merupakan kerja sama antara BPPT dengan PT Biofarma dan startup Nusantics.
"Bisa kami laporkan bahwa 10 produk (unit) bisa sudah dihasilkan pada tanggal 2 Mei, targetnya.
Bambang menjelaskan kini pihaknya sudah mendapat CPAB (Cara Pembuatan Alat Kesehatan yang Baik).
Source | : | YouTube |
Penulis | : | Yosa Shinta Dewi |
Editor | : | Cynthia Paramitha Trisnanda |
KOMENTAR