Nakita.id - Wabah corona masih menjadi persoalan serius yang kini dihadapi seluruh dunia.
Begitu pula Indonesia yang masih harus berjibaku memerangi wabah virus corona.
Setiap harinya masih saja ada korban yang terus berjatuhan akibat wabah virus corona tersebut.
Pemerintah dan tim medis pun sedang putar otak mencari jalan terbaik untuk mengakhiri virus tersebut dengan cepat.
Banyak pula masyarakat yang sudah mengeluh dan ingin menyudahi masa pandemi ini.
Namun, belum selesai memerangi wabah virus corona, salah satu kota di Indonesia justru harus alami bencana alam luar biasa.
Kota tersebut adalah Cilegon Banten, Jawa Barat Indonesia, yang pada Senin (04/05/2020) kemarin mengalami longsor parah.
Akibat longsor tersebut membuat banjir bandang terjadi cukup dahsyat melanda Desa Gerem keagungan, Kecamatan Grogol Kota Cilegon, Banten.
Akibat banjir bandang dan longsor tersebut ada banyak rumah dan kendaraan roda empat yang hanyut terbawa air.
Bukan hanya perkampungan saja ternyata, banjir bandang tersebut juga merendam perumahan warga dengan tiba-tiba.
Meski sejumlah rumah, dan kendaraan rusak parah, beruntungnya tidak ada korban jiwa dari banjir bandang ini.
Usai banjir bandang tersebut surut, perkampungan sempat mengalami kelumpuhan akses akibat bahan material yang berserakan.
Karena hal tersebut membuat masyarakat bergotong royong membersihkannya agar akses jalan pun kembali normal.
Pihak kelurahan setempat pun sudah melakukan pendataan terkait dengan warganya yang terdampak dari banjir bandang tersebut.
Baca Juga: Breaking News: Usai Dilanda Banjir Bandang, Kini Aceh Diterpa Gempa 5,3 SR
"Ini ada kurang lebih empat rumah yang tedampak material longsor, seperti yang kita lihat ini dalam proses evakuasi material-material yang masih menimbun saluran air dari rumah penduduk warga," ujar lurah Gerem dalam akun Youtube KompasTV.
L'Oreal Bersama Perdoski dan Universitas Indonesia Berikan Pendanaan Penelitian dan Inovasi 'Hair & Skin Research Grant 2024'
Source | : | YouTube |
Penulis | : | Shinta Dwi Ayu |
Editor | : | Nita Febriani |
KOMENTAR