Nakita.id - Orangtua mana sih yang enggak senang meminta anak agar mau bantu-bantu pekerjaan rumah.
Tentu disesuaikan dengan usia dan kemampuan anak.
Ada yang sekadar membantu mengelap kaca, mencuci piring, membereskan perlengkapan dapur, membantu menyiapkan peralatan berkebun, dan masih banyak lagi.
Memang, mengajak anak membantu melakukan pekerjaan rumah memang tak selalu mudah.
Apalagi jika hal itu sampai mengganggu aktivitas mainnya.
Baca juga : Moms Barang-barang Ini Tidak Boleh Dekat Kulkas, Akibatnya Bisa Fatal
Namun, sebagai orangtua kita harus mengajari anak-anak melakukan pekerjaan rumah seperti contoh di atas.
Efek positifnya akan dirasakan anak saat mereka dewasa.
Bukan hanya lebih mandiri, anak yang terbiasa "kerja" di rumah cenderung akan lebih sukses.
"Dengan melakukan pekerjaan rumah, mereka akan menyadari pentingnya bekerja untuk menjadi bagian dari kehidupan," kata penulis buku How to Raise an Adult, Julie Lythcott-Haims.
Baca juga : Berapa Lama Vagina Kembali ke Ukuran Normal Usai Melahirkan?
Dia juga melakukan penelitian jangka panjang tentang pola asuh mengajak anak melakukan pekerjaan rumah.
"Jika anak tidak mencuci piring, itu berarti ada orang lain yang mengerjakannya. Ia bukan saja terbebas dari pekerjaan, tapi belajar memahami pekerjaan harus diselesaikan dan setiap orang bisa berkontribusi," katanya.
Menurut Julie, anak-anak yang terbiasa membantu pekerjaan rumah akan tumbuh menjadi karyawan yang lebih baik, punya kemampuan bekerja sama dengan koleganya, serta lebih empati kepada orang lain, dan bisa bekerja secara mandiri.
(Kompas.com)
Source | : | Kompas.com |
Penulis | : | Saeful Imam |
Editor | : | Saeful Imam |
KOMENTAR