Nakita.id - Ekonomi sulit memang dikeluhkan hampir di tiap daerah di Indonesia.
Mahalnya beberapa kebutuhan pokok memang menjadi salah satu masyarakat memilih untuk lebih mengutamakan harga murah dibanding kualitas.
Sampai saat ini, memang Indonesia belum sepenuhnya bisa memulihkan kondisi ekonomi yang ramah bagi rakyat kecil.
Apalagi, setelah masa pandemi virus corona masuk ke Indnonesia, sektor ekonomi dipukul habis-habisan.
Seakan sudah tak mau hidup susah, 4 pedagang daging asal Bandung ini melakukan aksi nakal di pasar-pasar daerah Kabupaten Bandung.
Seperti yang diwartakan Kompas.com, pelaku pedagang nakal ini menjajakan dagangannya di daerah Majalaya dan saerah Baleendah.
Kenapa bisa disebut dengan pedagang nakal?
Kapolresta Bandung Kombes Hendra Kurniawan, saat melakukan konferensi pers menyebutkan bahwa 4 oknum penjual nakal ini menjajakan daging babi yang diaku sebagai daging sapi.
Daging babi yang dijual bebas di pasaran ini ternyata sudah hampir setahun berjalan, dan pihak kepolisian dan pemerintah Kabupaten Bandung pun merasa kecolongan.
"Kita ungkap ini supaya tidak terulang, sudah hampir setahun," kata Hendra, Senin (11/5/2020).
Keempat penjual daging babi tersebut yakni T (54), MP (46), AR (38) dan AS (39).
Pelaku MP dan T ditangkap di kediamannya di Kampung Lembang, Desa Kiangroke, Kecamatan Banjaran, Kabupaten Bandung.
Polisi juga menyita 500 kilogram daging babi yang tersimpan di dalam lemari pendingin (freezer).
Tak hanya itu, di lokasi yang sama polisi juga menangkap AS yang datang hendak membeli daging babi tersebut.
Baca Juga: Jangan Sampai Tertukar, Inilah Alasan Bagian Paha Ayam Lebih Dibutuhkan Dibandingkan Dada Ayam
Sedangkan, AR ditangkap di kediamannya di Kampung Pejagalan, Desa Majakerta, Kecamatan Majalaya, Kabupaten Bandung.
Polisi juga menyita daging babi yang disimpan di dalam pendingin.
"Kita mengamankan lebih kurang 600 kilogram. Sebanyak 500 kilogram yang masih utuh kita sita dari freezer itu. Kemudian yang 100 kilogram kita sita dari para pengecernya," kata Hendra.
Menurut Hendra, para pedagang menjual daging babi itu dengan mengklaimnya sebagai daging sapi di pasar-pasar melalui pengecer dengan harga Rp 70.000-Rp 90.000 per kilogramnya.
Untuk melancarkan aksi tipu-tipunya, 4 pedagang ini merubah warna daging agar benar-benar mirip seperti daging sapi.
"Ada tekniknya dengan menggunakan boraks ini. Diolah kemudian menyerupai daging sapi dan dijual seharga daging sapi," ucap Hendra.
Hendra juga menambahkan jika 4 pedagang nakal di Kabupaten Bandung ini mendapat pasokan daging babi dari Kota Solo.
"Barangnya ini dikirim oleh temannya dari Solo ke sini dengan menggunakan pick up," kata Hendra.
Source | : | Kompas.com |
Penulis | : | Aullia Rachma Puteri |
Editor | : | Cynthia Paramitha Trisnanda |
KOMENTAR