Nakita.id - Aplikasi TikTok, salah satu aplikasi yang kini sedang digandrungi netizen.
Sejak masa karantina mandiri, netizen seakan mati gaya hanya berdiam diri di rumah saja.
Semenjak diberlakukan PSBB di sejumlah wilayah, netizen mencari hiburan murah meriah yang bisa mengusir rasa bosan di rumah saja.
TikToK jadi salah satu aplikasi yang dicari dan ramai digemari selama PSBB.
Padahal sebelumnya, TikTok pernah mendapat blokir dari pemerintah Indonesia dan sempat disebut sebagai aplikasi yang tidak mencerdaskan.
Kominfo menjadi orang dibalik pemblokiran TikTok di Indonesia.
Tak berlangsung lama, TikTok kembali bisa diakses di Indonesia.
Dilansir Standard.co.uk, salah satu tantangan yang paling populer di kalangan masyarakat Inggris adalah Dolly Parton Challenge yang menarik hingga 124.000 pencarian bulan lalu.
Tak hanya jadi incaran di masa saat ini, TikTok ternyata bisa berdampak positif bagi kesehatan mental.
Bagaimana penjelasannya?
Psikolog klinis, DR Julie Smith, mengungkapkan hal positif yang berpengaruh besar terhadap kesehatan mental para pelaku PSBB.
"Tantangan-tantangan yang ada bisa menjadi cara positif untuk seseorang merasa terhubung dengan orang lain dan merasakan kebahagiaan dengan bergabung di permainan tersebut," jelas Smith.
Ia menambahkan, penting bagi orang-orang untuk menjadikan platform tersebut sebagai media bersenang-senang, bukan justru membandingkan diri dengan orang lain secara tidak sehat.
Sebab hal itu pada akhirnya bisa membuat seseorang menilai dirinya lebih buruk daripada sebelumnya.
Sementara itu, Professor Sarah Coyne dari Brigham Young University menghabiskan delapan tahun untuk mempelajari efek media sosial terhadap kesehatan mental seseorang.
Berdasarkan temuan Coyne, efek kesehatan mental tidak berpaku pada seberapa banyak kita menggunakannya, melainkan bagaimana kita menggunakannya.
Menurutnya, partisipasi aktif seseorang adalah hal yang krusial dalam bermedia sosial.
Artinya, orang tersebut perlu mengunggah suatu konten, berkomentar dan berinteraksi, bukan hanya memantau lini masanya.
Tantangan TikTok, tambah dia, juga termasuk ke dalam partisipasi aktif tersebut.
"Koneksi sangat penting untuk dibangun di tengah masa pandemi seperti saat ini, dan media sosial menjadi salah satu cara utama untuk menjangkau orang lain," ujarnya.
Namun, sama seperti Smith, Coyne juga mengingatkan agar pengguna media sosial, utamanya TikTok, untuk tetap mengingat tujuan dari tantangan media sosial yang dilakukannya, yakni untuk hiburan dan terhubung dengan orang lain.
"Jangan terjebak dengan membandingkan diri dengan orang lain, misalnya membandingkan likes pada unggahan yang kamu buat atau followers akun," ujarnya.
Adapun aktivitas lainnya yang banyak dilakukan di masa pandemi menurut survei Audley Villages, di antaranya berolahraga, membeli tanaman rumahan, hingga mempelajari skill baru.
Source | : | standard.co.uk |
Penulis | : | Aullia Rachma Puteri |
Editor | : | Poetri Hanzani |
KOMENTAR