Nakita.id - Belum lama ini warganet dibuat mengamuk dengan beredarnya video kasus perundungan di Sulawesi Tengah.
Korban perundungan kali ini adalah Rizal bocah berusia 11 tahun seorang penjual jalangkote (gorengan).
Melansir dari akun Instagram @manaberita, Rizal memang merupaka bocah yang memiliki keterbelakangan mental.
Baca Juga: Melindungi Anak dari Bullying dan Kekerasan, Cara untuk Menangani Perundungan pada Anak
Namun, di balik kekurangannya tersebut ia memiliki semangat untuk tetap membantu orang tuanya mencari uang.
Ayah Rizal bernama Muzakkir seorang kuli batu, sedangkan ibunya bernama Dahlia merupakan seorang (IRT) biasa.
Ironisnya Rizal justru harus menjadi korban perundungan orang-orang yang lebih dewasa darinya.
Berdasarkan informasi yang didapat, Rizal memang tak sekali dua kali menjadi korban perundungan.
Namun, baru kali ini kasus nya viral karena ada video yang tersebar saat Rizal dibully oleh beberapa orang pemuda.
Video tersebut memperlihatkan Rizal yang berusaha melawan pemuda itu, namun siapa sangka pemuda tersebut justru memukul Rizal.
Bahkan Rizal pun didorong hingga jatuh tersungkur, dan bocah penjual jalangkote tersebut terlihat sulit sekali untuk bangun.
Video tersebut pun membuat warganet mengamuk, dan mengecam tindak perbuatan para pelaku.
Saat ini beberapa pelaku perundungan terhadap Rizal sudah ditangkap oleh pihak kepolisian.
Wanita yang merekam aksi perundungan tersebut pun ikut diamankan oleh pihak kepolisian.
Bahkan sudah diamankan di Mapolsek Ma'rang, Pangkep, Sulawesi Selatan.
Ibu dari Rizal pun mendapatkan banyak saran agar kasus ini tetap dilanjutkan ke jalur hukum.
Dengan begitu bisa membuat pelaku jera dan tak lagi melakukan perundungan lainnya.
Usai di bully pun nasib Rizal mulai membaik, banyak tamu yang datang ke rumahnya.
Untuk menghibur Rizal dan juga memberi bantuan untuk keluarga bocah tersebut.
Bahkan ada seseorang yang rela membelikan Rizal sepeda baru untuk berjualan jalangkote lagi.
Serunya Kegiatan Peluncuran SoKlin Liquid Nature French Lilac di Rumah Atsiri Indonesia
Source | : | intagram |
Penulis | : | Shinta Dwi Ayu |
Editor | : | Nita Febriani |
KOMENTAR