Nakita.id - Puasa di tengah pandemi Covid-19 seperti saat ini mengubah banyak kebiasaan.
Yang biasanya agenda Moms dan Dads padat dengan buka puasa bersama teman atau sejawat di luar rumah, kini semua batal.
Hal ini membuat Moms dan Dads akan selalu buka puasa di rumah bersama keluarga.
Baca Juga: #FamilyQuality: Tak Hanya Bermain, Makan Bersama Keluarga Mampu Tingkatkan Kecerdasan Si Kecil
Tapi ternyata, meski tak bisa menikmati serunya buka puasa bersama teman-teman di luar rumah, banyak manfaat tersendiri saat Moms dan Dads memilih buka puasa bersama di rumah lho.
Tak hanya jadi kebiasaan baik, buka puasa atau makan bersama keluarga di rumah menjadi alat untuk mempererat hubungan antara orangtua dan anak.
Bahkan, sebuah penelitian menunjukkan bahwa hanya dengan berkumpul dan makan bersama setiap harinya mampu membuat kesehatan fisik dan mental meningkat.
Melansir dari Parents, inilah manfaat buka puasa sekaligus makan bersama keluarga di rumah.
1. Mengajarkan anak kebiasaan makan lebih baik
Dengan rutin makan ebrsama di rumah, maka anak akan memahami kebiasaan makan yang diajarkan dan dibiasakan orangtuanya.
Selain itu, menurut JAMA Network Open, makan bersama dengan keluarga justru baik untuk remaja yang sedang menjalani diet.
Makan dengan keluarga cenderung lebih sehat dan juga terkontrol.
Baca Juga: Tak Hanya Segar, Minum Air Kelapa Saat Berbuka Puasa akan Buat Tubuh Rasakan Hal Ini
Buah-buahan dan sayur-sayuran juga jelas terjamin.
2. Mencegah masalah psikososial
2015 lalu, sekelompok peneliti di Kanada memecahkan sebuah studi tentang makan bersama keluarga mencegah kebiasaan buruk anak untuk menyentuh hal-hal terlarang seperti alhokol, bahkan narkoba.
Tak hanya itu, kesehatan terhadap perilaku kekerasan, depresi, dan pikiran untuk bunuh diri pada remaja juga akan terkontrol karena anak terbiasa di rumah bersama keluarga.
3. Mengurangi berat badan saat dewasa
Sebuah penelitian yang diterbitkan dalam Journal of Pediatrics menemukan korelasi langsung antara frekuensi makan bersama keluarga di masa remaja dan mengurangi kemungkinan obesitas atau masalah berat badan 10 tahun kemudian.
Studi ini menyimpulkan bahwa keluarga harus berusaha mengumpulkan setidaknya satu atau dua kali makan setiap minggu untuk membantu melindungi anak-anak mereka dari masalah berat badan di kemudian hari.
4. Meningkatkan harga diri anak
Menurut para ahli dari Stanford Children's Health, sistem perawatan kesehatan anak yang berafiliasi dengan Stanford Medicine dan Stanford University.
Dengan mendorong anak-anak untuk berbicara tentang hari mereka dan dengan sungguh-sungguh mendengarkan tanggapan mereka, maka komunikasi seakan lebih dihargai.
Selain itu, anak-anak harus diperbolehkan memilih tempat duduk mereka sendiri dan didorong untuk membantu tugas-tugas yang berhubungan dengan makan malam, baik mengatur meja, menyajikan makanan, atau membersihkan.
5. Terapi keluarga
Untuk keluarga yang menjalani terapi bersama, kebiasaan makan malam bersama mereka dapat memberikan wawasan berharga tentang dinamika mereka kepada terapis, menurut sebuah studi 2016.
Selain itu, keluarga dapat didorong untuk mengambil pelajaran yang dipelajari selama terapi ke meja makan, bereksperimen dengan peran baru dan pola komunikasi.
Source | : | Parents |
Penulis | : | Cynthia Paramitha Trisnanda |
Editor | : | Cynthia Paramitha Trisnanda |
KOMENTAR