"Nantinya bilik ini akan digunakan bagi Orang Dalam Pemantauan (ODP) selama 14 hari masa inkubasi. Seperti kita tahu bahwa 80% kasus terpapar COVID-19 merupakan mereka yang bergejala ringan dan tak bergejala, diharuskan untuk isolasi mandiri selama 14 hari," tambah Anies.
Pembangunan bilik isolasi ini sebagai solusi bagi masyarakat yang keterbatasan ruang untuk melakukan isolasi mandiri di rumahnya.
"Kami di Pemprov DKI menyadari bahwa di Jakarta ini ada perkampungan-perkampungan amat padat, yang kesulitan ruang untuk isolasi mandiri di rumahnya. Karena itu, di DKI saat ini di setiap kelurahan sudah menyiapkan tempat untuk isolasi mandiri seperti ini bagi penduduk yang dalam ODP atau gejala ringan," ungkap Anies.
Di bilik isolasi ini nanti para orang yang bergejala ODP akan mendapatkan perawatan intensif.
"Terobosan bilik isolasi mandiri ini merupakan solusi terbaik agar fasilitas kesehatan lanjutan dapat diprioritaskan sepenuhnya bagi mereka yang bergejala berat COVID-19 dan membutuhkan perawatan intensif," tutur Anies.
Di balik kabar baik tersebut, Anies dan warganet lain justru dibuat salah fokus oleh komentar seorang warganet dengan nama akun @sirojuledisis.
Source | : | |
Penulis | : | Shinta Dwi Ayu |
Editor | : | Nita Febriani |
KOMENTAR