Sebuah penelitian memang menyebutkan, pada laki-laki, feromon dipancarkan dalam bentuk bau alamiah tubuh.
Bau itu mungkin tercium atau terserap oleh lawan jenisnya melalui kulit, misalnya selama kontak seksual.
Hal ini dibuktikan pada 1986, ketika sejumlah ilmuwan di Monell Chemical Sciences Center dan University of Pennsylvania Medical School, Amerika Serikat menemukan, feromon ternyata memegang peran penting dalam seksualitas.
Lalu bau apa yang seperti feromon itu Moms? Jawabannya, bau ketiak!
Baca juga: Buat Suami Lebih Bergairah Malam ini Dengan Nutrisi Peningkat Libido!
Percaya atau tidak, ketiak menjadi kandidat utama, karena baunya berkembang sejalan dengan bertambahnya umur dan kematangan seseorang.
Sebelum masa pubertas, keringat seseorang tidak berbau.
Hal ini adalah petunjuk biologis saat itu kita memang tidak membutuhkan sinyal, untuk dilontarkan pada lawan jenis, sebelum betul-betul siap untuk dibuahi atau membuahi.
Ketika remaja atau dewasa, senyawa itu akan bercampur dengan keringat.
Namun senyawa kimia itu akan memisahkan diri dari bau keringat pada saat tubuh kita berpeluh dan langsung aktif pada masa-masa subur.
Meskipun produksinya biasanya melimpah pada masa subur, dan akan menurun drastis sewaktu tiba masa menopause.
Selain di ketiak, konon feromon juga ada di sekitar kuping, hidung, dan mulut Moms.
Toys Kingdom dan MilkLife Wujudkan Senyum Anak Negeri untuk Anak-anak di Desa Mbuit
Source | : | intisari.id |
Penulis | : | Fadhila Afifah |
Editor | : | Kusmiyati |
KOMENTAR