Maka menurut Ida, tak heran lokasi seperti pasar dan bandara tetap ramai oleh orang-orang yang memiliki 'emosi' berlebaran.
“Bak gayung bersambut dengan kuatnya emosi ber-Lebaran. Tidak heran jika pasar bandara dan lain-lain tidak menunjukkan suasana pandemi Covid-19,” ungkap Ida.
Pandemi Covid-19, lanjut Ida, merupakan kondisi abnormal yang kurang dipahami atau masuk nalar semua lapisan masyarakat.
Baca Juga: Simak Informasi Jadwal Hari dan Jam Libur Operasional Bank BNI Selama Idul Fitri 21-25 Mei 2020
Faktanya memang tidak seluruh masyarakat dapat menerima kenyataan bahwa kegiatannya harus dibatasi demi memutus rantai penyebaran Covid-19.
Di sisi lain, mereka mendapatkan informasi yang seolah-olah menunjukkan situasi sudah relatif aman.
Itu diduga menjadi alasan banyak masyarakat abai pada protokol kesehatan yang ditetapkan dan nekat berjubel di pasar demi baju lebaran.
Source | : | kompas |
Penulis | : | Nita Febriani |
Editor | : | Nita Febriani |
KOMENTAR