Nakita.id - Akibat pandemi ini pemerintah memberikan sejumlah bantuan sosial.
Mulai dari sembako hingga bantuan berupa uang tunai yang diberikan kepada masyarakat.
Tentunya pemberian bantuan tersebut tidaklah sembarangan tetapi melalui penyaringan dari pejabat setempat seperti RT, RW, dan sebagainya.
Rupanya bagi calon penerima bantuan pun diberikan stiker yang ditempel di tembok depan rumahnya.
Dalam stiker tersebut tertera bahwa pemilik rumah merupakan keluarga miskin sehingga layak menerima bantuan sosial dari pemerintah.
Namun, baru-baru ini viral sebuah video warga yang enggan rumahnya ditempelkan stiker keterangan miskin.
Tampak seorang wanita berbaju merah muda tengah berbicara dengan petugas.
"Intinya kalau dipasang sementara nanti dapat," ujar petugas pada video yang diunggah akun @mak_lamis.
Pasalnya ketika stiker dilepas atau hilang artinya pemilik rumah dengan sukarela mengundurkan diri dari bantuan yang diberikan.
"Kalau dilepas atau hilang berarti mengundurkan diri," ujar petugas.
Petugas pun meminta agar stiker tersebut tidak hilang kalau pemilik rumah ingin menerima bantuan.
Salah seorang pria pun tampak tengah menempelkan stiker di samping jendela rumahnya.
Kejadian tersebut pun viral dan menarik perhatian publik.
Warganet menganggap pemilik rumah tidak termasuk warga miskin.
Pasalnya rumah yang ditempati cukup bagus dan memiliki sebuah mobil.
"Punya mobil, rumah mewah, lantainya kinclong pakai granit, ibu nya pakaianya bagus, koq ya gk malu, makan uang bantuan yg harusnya untuk orang yg bner" miskin," tulis akun @wina5186.
"Hati2 jangan SMP tu doa. Bangkrut nyaho lu," tulis akun @srifauziameyllowati.
"Bukan orangnya yg miskin tp jiwanya :( huhhu kasian . Yg kayak gini itu seongrok mahluk yg ngk punya rasa bersyukur sedikitpun," tulis akun @abrisamtsaqif.
"Orang kaya mental miskin," tulis akun @vellyrachmanto.
"KAGA PUNYA MALU.!," tulis akun @ezalpahri03.
L'Oreal Bersama Perdoski dan Universitas Indonesia Berikan Pendanaan Penelitian dan Inovasi 'Hair & Skin Research Grant 2024'
Source | : | |
Penulis | : | Gabriela Stefani |
Editor | : | Cynthia Paramitha Trisnanda |
KOMENTAR