Pemberhentian tersebut dilakukan karena para tenaga medis mogok bekerja.
Dikatakan oleh Ilyas Panji Alam, meskipun memecat ratusan pekerja medis, ia menyebut aktivitas rumah sakit tidak terpengaruh.
Sebagai gantinya, ia membuka lowongan pekerjaan baru untuk mengisi kekosongan tenaga medis tersebut.
“Tidak usah masuk lagi, kita cari yang baru, dengan 109 ini diberhentikan dengan tidak hormat tidak mengganggu aktivitas rumah sakit,” kata dia saat dikonfirmasi di Kantor Badan Amil Zakat Nasional Ogan Ilir, Kamis (21/5/2020).
Menurut sang bupati, protes yang dilakukan oleh tenaga medis tersebut tidak berdasar.
Pasalnya, kebutuhan tuntutan seperti APD, rumah singgah, dan insentif selama ini sudah tersedia.
“Insentif sudah ada, minta sediakan rumah singgah, sudah ada 34 kamar ada kasur dan pakai AC semua, bilang APD minim, APD ribuan ada di RSUD Ogan Ilir, silakan cek,” jelas Ilyas.
"Apa yang mereka tuntut, semua sudah ada, mereka kerja juga belum kok, baru datang pasien corona sudah bubar enggak masuk, gimana itu,” jelas Ilyas.
Ilyas mengaku tidak ingin mengambil pusing dan memutuskan memecat tenaga medis yang melakukan mogok kerja.
Kulkas Side by Side New Belleza 4 Pintu dari Polytron, Dirancang Khusus untuk Dukung Tren Gaya Hidup Modern
Source | : | Kompas.com |
Penulis | : | Diah Puspita Ningrum |
Editor | : | Diah Puspita Ningrum |
KOMENTAR