Nakita.id - Himbauan untuk tidak mudik tampaknya belum begitu didengarkan oleh masyarakat.
Belakangan ini sering terdengar masyarakat yang kucing-kucingan dengan petugas di jalan untuk mudik.
Razia berkala pun tidak mampu mengendorkan niat beberapa orang untuk lakukan mudik.
Namun dalam beberapa kasus tak jarang ujung-ujungnya mudik itu tidak membawa kejadian baik.
Contohnya yang terjadi pada pria ini.
DW (40), pemudik asal Jakarta, kebingungan saat tahu rumah neneknya di Jalan Selakaso, Kota Tasikmalaya, ternyata telah dijual.
DW pun tak tahu keberadaan neneknya saat ini.
Akibatnya, DW yang mudik bersama istri dan dua anaknya tersebut, sempat terkatung-katung di jalanan diduga karena kehabisan uang saku.
Dikutip dari Kompas.com dan Tribunnews, DW dan keluarganya bahkan sempat tidur di emperan toko di sekitar Jalan Selakaso.
Sementara itu, kondisi DW membuat salah satu warga sekitar, Aris Kurniawan, tergerak untuk membantu.
"Saat saya mendekat, istri dan kedua anaknya tengah tertidur beralaskan seadanya. Sedangkan DW masih terduduk dengan mimik muka yang kebingungan," ujar Aris.
Kepada Aris, DW sempat bercerita jika dirinya telah berusaha mencari neneknya di sekitar Pasar Cikurubuk.
"Ia mengaku sempat mencari neneknya hingga Pasar Cikurubuk. Tapi neneknya tidak ditemukan," katanya.
Sempat jalani tes corona
Setelah itu, Aris melaporkan kejadian itu ke petugas.
Tak berselang lama, keluarga DW segera dijemput petugas Dinas Sosial Kota Tasikmalaya.
Saat itu, petugas menjemput keluarga DW dengan mengenakan pakaian alat pelindung diri (APD) lengkap, sesuai protokol kesehatan di tengah pandemi corona.
Keluarga DW juga telah menjalani rapid test, dan hasilnya non reaktif corona.
Setelah itu, tim medis segera membawa mereka ke Dinas Sosial setempat untuk penanganan lebih lanjut.
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Mudik ke Rumah Nenek, Keluarga dari Jakarta Ini Justru 3 Hari Telantar di Tasikmalaya, Ini Ceritanya"
L'Oreal Bersama Perdoski dan Universitas Indonesia Berikan Pendanaan Penelitian dan Inovasi 'Hair & Skin Research Grant 2024'
Source | : | Kompas.com |
Penulis | : | David Togatorop |
Editor | : | David Togatorop |
KOMENTAR