"Faktanya, kondisi ideal ini tidak selalu bisa dicapai dalam hidup kita, karena banyak faktor kalau menyangkut banyak orang, apalagi ratusan juta jumlahnya.
Kita sudah lihat sendiri banyak orang tidak memikirkan kepentingan publik sehingga tetap melanggar aturan-aturan PSBB," kata dia.
Berdasarkan analisisnya, Covid-19 tidak akan hilang dalam waktu dekat.
Hal ini dikarenakan, meski negara sudah nol kasus positif virus corona, namun manusia tetap pulang-pergi, sehingga penyebaran Covid-19 menjadi seperti bola pingpong.
Oleh karena itu, setidaknya Indonesia harus bersiap pada 2-3 tahun ke depan.
Namun, jika diasumsikan Covid-19 baru akan hilang 2-3 tahun lagi, tidak mungkin anak-anak akan tetap di rumah dalam jangka waktu selama itu.
"Jadi, mau tidak mau pasti anak harus kembali ke sekolah. Pilihannya Juli ini atau tahun ajaran baru digeser ke Januari 2021, masing-masing pilihan ada plus minusnya," terang Ina.
Ia menjelaskan, faktor plus yang mendukung terselenggaranya pembukaan kembali sekolah pada Juli 2020 adalah sekolah di daerah tertinggal yang menjadikan kegiatan belajar menjadi sulit, karena keterbatasan akses internet.
Source | : | Kompas.com |
Penulis | : | Ine Yulita Sari |
Editor | : | Poetri Hanzani |
KOMENTAR