3. Cina
Di Cina, pengantin perempun secara tradisional mengenakan warna merah, walaupun semakin banyak pengantin wanita memilih untuk menggabungkan gaun putih ala Barat ke dalam pernikahan mereka.
Kebanyakan pengantin perempuan yang melakukan ini akan berubah dari gaun merah tradisionalnya menjadi gaun putih di tengah pesta.
Warna merah sendiri mewakili keberuntungan dan dianggap dapat membantu menjauhkan roh jahat dari pasangan pengantin baru.
Gaun pengantin ini sering dihiasi dengan gambar burung phoenix emas dan naga, yang melambangkan kekuatan pria dan wanita.
Pada hari pernikahan, pengantin laki-laki akan menjemput calon istri dari rumahnya di mana teman-temannya mengelilingi dan menggoda pengantin laki-laki sehingga mereka tidak mengizinkannya pergi.
Agar teman-teman pengantin wanita melepaskannya untuk pernikahan, pengantin laki-laki harus meyakinkan mereka, sering kali dengan memberi mereka amplop uang.
Wanita cina cenderung menikah cukup muda, karena tekanan masyarakat. Mereka yang mendekati usia 30 tahun yang masih belum menikah sering disebut sebagai "wanita yang tersisa."
BACA JUGA: Romantis, Begini Isi Surat yang Ditulis Bung Karno untuk Sang Istri
4. Mauritania
Berbeda dari negara lain, di Mauritania sebuah negara di Afrika Barat calon pengantin perempuan disarankan untuk menambah berat badannya sebanyak mungkin.
5. Jamaika
Rayakan Hari Ibu dengan Kenyamanan di Senyaman, Studio Yoga dan Meditasi Khusus Wanita Berdesain Modern serta Estetik
Penulis | : | Fita Nofiana |
Editor | : | Soesanti Harini Hartono |
KOMENTAR