Nakita.id - Indonesia memang masih berperang melawan virus corona.
Meski jumlah kasus terus mengalami peningkatan, pemerintah kini sudah menggodok tatanan kehidupan baru.
Ya, Indonesia sedang bersiap untuk menerapkan hidup new normal.
New normal sendiri membuat masyarakat bisa kembali bergerak lebih longgar dibandingkan sebelumnya.
Hal ini dilakukan untuk mengembalikan situasi ekonomi Tanah Air yang sempat lesu selama pandemi virus corona berlangsung.
Namun sebuah peringatan disampaikan Mbah Mijan terkait dengan situasi new normal yang akan dihadapi masyarakat saat ini.
Dikutip dari kanal youtube Mbah Mijan, pada Rabu (27/05) paranormal tersebut kembali mengungkapkan terawangannya.
Meski diterapkan situasi new normal di mana masyarakat bisa bergerak lebih longgar dari pada sebelumnya, Mbah Mijan memberikan peringatan untuk masyarakat untuk tidak berlibur ke pantai.
"Sebaiknya sobat jangan berlibur ke pantai untuk beberapa waktu," ucap Mbah Mijan.
Bukan tanpa sebab, ia merasakan adanya dentuman yang terjadi beberapa waktu lalu bukan karena hal mistis.
Selain itu kondisi bumi saat ini juga masih tidak stabil.
"Perlu mbah sampaikan, ini bukan soal menakut-nakuti," ungkap Mbah Mijan.
"Sampai hari ini belum stabil," ucapnya.
Mbah melihat gejolak lepengan bumi, gelombang air laut, gelombang air darat," sambungnya lagi.
Hal inilah yang membuat Mbah Mijan khawatir jika masyarakat nekat untuk pergi ke pantai, dan diminta untuk tetap waspada.
"Mbah khawatir terjadi sesuatu," ungkap paranormal tersebut.
"Tapi waspada perlu, khawatir itu perlu," tambahnya.
Lebih lanjut, ia juga meminta agar masyarakat tak perlu pergi ke dalam keramaian jika tidak ada keperluan mendesak.
Mbah Mijan juga berharap kekhawatirannya tersebut tidak terjadi.
(Artikel ini sudah tayang di GridStar dengan judul: Indonesia Akan Menjalani New Normal Setelah Berbulan-bulan Hadapi Pandemi Covid-19, Mbah Mijan Minta Hindari Tempat Ini: Saya Khawatir)
Serunya Kegiatan Peluncuran SoKlin Liquid Nature French Lilac di Rumah Atsiri Indonesia
Source | : | GridStar |
Penulis | : | Diah Puspita Ningrum |
Editor | : | Diah Puspita Ningrum |
KOMENTAR