"Pori pori besar di wajah ini adalah hasil dari hormon dan juga keputusan-keputusan kurang tepat saat remaja. Jerawat, komedo, blackheads, whiteheads semua dipencetin dan diusreeekk terus mukanya."
Walau demikian seiring berjalannya waktu, Ariel mencoba mensyukuri pori-pori besar yang ada di wajahnya itu.
"Namun pori-pori ini masih trauma. Tapi gapapa, karena sekarang kalo liat bekasnya, jadi bersyukur karena ini jauh lebih baik dari kondisi dahulu kala," sambungnya.
Tak hanya itu, Ariel membeberkan tak percaya diri dengan jari-jari tangannya yang pendek.
Namun lagi-lagi Ariel mengaku dirinya saat ini tetap bersyukur dengan apa yang dimilikinya.
"Jari-jariku pendek. Sebel banget kenapa sih ga bisa lentik dan ramping seperti perempuan-perempuan lain?" lanjut Ariel.
"Tapi setelah itu aku sadar bahwa jari-jari pendek inilah yang membuat aku bisa masak, melukis, main piano, gitar dan menulis semua cerita dan puisi-puisi yang ada dibenakku. Jadi terima kasih ya, jari-jariku."
Source | : | |
Penulis | : | Ine Yulita Sari |
Editor | : | Poetri Hanzani |
KOMENTAR