Nakita.id - Pandemi virus corona di Indonesia masih menjadi masalah nasional yang belum selesai.
Pemerintah pun telah berupaya membuat kebijakan untuk menekan angka penularan virus corona di Tanah Air.
Salah satunya adalah pemberlakuan PSBB atau Pembatasan Sosial Berskala Besar yang mengalihkan hampir semua aktivitas publik ke rumah.
Hanya saja, belum lama ini muncul fenomena tidak menyenangkan.
Yakni, meroketnya kasus Covid-19 sampai pada memecahkan rekor tembus lebih dari 1.000 kasus dalam satu hari.
Melansir dari Kompas.com, tercatat, dalam 24 jam terakhir terjadi penambahan kasus positif Covid-19 sebanyak 1.241 orang.
Jumlah tersebut menjadi rekor terbanyak setelah kasus virus corona pertama terkonfirmasi pada awal Maret 2020 kemarin.
Saat berita ini ditulis, kasus virus corona di Indonesia sudah menembus 34.316 orang, dengan jumlah meninggal dunia 1.959 orang dan sembuh 12.129.
Juru Bicara Pemerintah untuk Penanganan Covid-19, Achmad Yurianto menuturkan kalau penambahan terbanyak ada di Jawa Timur, sejumlah 273 pasien.
Di susul kemudian oleh DKI Jakarta sebanyak 157 pasien, dan Jawa Tengah sebanyak 139 orang.
Sementara itu, data pemerintah memperlihatkan ada penambahan 715 pasien sembuh di hari yang sama.
Dalam konferensi pers di Graha BNPB, Achmad Yurianto menjelaskan faktor yang memengaruhi lonjakan tertinggi ini.
Tidak lain karena dilakukannya tracing contact yang lebih masif atau meluas membuat pasien positif Covid-19 lebih banyak terdata.
"Kita bisa melihat bahwa memang secara keseluruhan kita masih mengalami peningkatan kasus Covid-19," ujar Yuri.
"Akan tetapi, kalau kita lihat penambahan kasus positif ini karena tracing agresif dilakukan. Sehingga, sebagian besar penambahan kasus ini (berasal) dari spesimen yang dikirim puskesmas atau dinas kesehatan," lanjut dia.
Yuri menegaskan kalau spesimen yang diperiksa dalam 24 jam terakhir tidak didominasi yang dikirim rumah sakit.
Namun demikian, pelaksanaan tracing agresif bisa menambah begitu banyak kasus positif.
"Tracing secara agresif bisa mengungkap begitu banyak aksus postif. Selanjutnya kami ingin bisa menjalani isolasi secara mandiri," tukasnya.
Dorong Bapak Lebih Aktif dalam Pengasuhan, Sekolah Cikal Gelar Acara 'Main Sama Bapak' Bersama Keluarga Kita dan WWF Indonesia
Source | : | KOMPAS.com |
Penulis | : | Diah Puspita Ningrum |
Editor | : | Diah Puspita Ningrum |
KOMENTAR