Pergi ke Sekolah Saat Pandemi, Begini Respons dari Beberapa Orangtua Siswa, 'Pendidikan Bisa Datang dari Mana Aja'
Nakita.id - Indonesia sebentar lagi memasuki era new normal.
Menjelang era new normal banyak kabar mencuat siswa akan kembali sekolah saat pandemi.
Terkait hal itu, Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nadiem Makarim menyampaikan arahan terkait pembelajaran menjelang tahun ajaran baru di tengah pandemi.
Dalam konferensi persnya pada Senin (15/06/2020) kemarin, Nadiem mengatakan tahun ajaran 2020/2021 tetap dimulai pada Juli 2020.
Menurut Nadiem, tentu keselamatan dan kesehatan siswa diutamakan dalam menyelenggarakan kegiatan sekolah saat pandemi.
Namun tidak semua sekolah dapat menerapkan pembelajaran tatap muka di tengah pandemi.
Hanya sekolah di zona hijau yang boleh melangsungkan pembelajaran tatap muka.
Untuk daerah yang berada di zona kuning, oranye, dan merah, dilarang melakukan pembelajaran tatap muka di satuan pendidikan.
Plus minus sekolah saat pandemi tentunya pasti ada dan akan dirasakan oleh para siswa.
Ditambah lagi siswa akan memasuki tahun ajaran baru yang kini serba online.
Terkait sekolah dibuka lagi di tengah pandemi tentu mengundang banyak respons.
Tak terkecuali dari para orangtua siswa yang merasa begitu khawatir.
Bahkan beberapa dari orangtua pun mengaku kurang setuju dengan keputusan pemerintah apabila kegiatan sekolah saat pandemi dibuka kembali.
"Pasti sih kalau dari sisi orangtua menolak banget ya, kenapa sih menolak? Karena memang benar-benar banyak pertimbangan yang berat untuk menerima keputusan itu sih," ujar Dewi Puspa ibu beranak dua.
Baca Juga: Pergi ke Sekolah saat Pandemi, Siswa di Beberapa Negara Ini Justru Ikut Terinfeksi Virus Corona
"Sekolah kalau bisa jangan dibuka dulu ya, maksudnya nunggu benar-benar mereda jumlah pasiennya yang terdampak covid," kata Nirmala Utari ibu dari empat orang anak.
Menurut Moms Dewi Puspa, tidak semua anak mengerti dengan wabah ini dan juga penerapan protokol kesehatan yang ada.
"Enggak semua anak paham tentang wabah ini, banyak juga yang enggak paham tentang social distancing, jaga jarak gitu dan kita aja yang udah dewasa, masih banyak yang belum disiplin masih banyak yang enggak taat dengan aturan pemerintah apalagi dengan anak-anak yang usianya itu masih SD," tambah Dewi Puspa.
Jangankan untuk menerapkan jaga jarak, anak-anak pun terkadang masih mengeluh ketika diwajibkan menggunakan masker.
"Tapi kalau untuk anak-anak kalau disuruh menggunakan masker biasanya anak-anak itu suka mengeluh dan mereka bilang itu engap," tambah Moms Nirmala.
Para orangtua juga mengaku belum siap apabila kegiatan sekolah dibuka lagi pada masa pandemi.
"Korban juga masih terus bertambah saya lebih mementingkan kesehatan anak lah dibandingkan nilai raport," celetuk Dewi Puspa.
Berbeda dengan Dewi Puspa, Nirmala mengaku di sisi lain banyak orangtua yang tidak memiliki kapasitas untuk menjelaskan materi kepada buah hatinya.
"Siap enggak siap, tapi emang jadi banyak tertinggal materi sih ya dan kapasitas kita sebagai orangtua menjelaskan materi pada anak itu rada sulit," ujar Nirmala.
Sementara itu menurut Dewi Puspa, pendidikan bukan hanya datang dari sekolah.
"Kita kan tahu ya pendidikan itu bisa datang dari mana aja enggak harus dari sekolah," tambah Dewi Puspa.
Sejauh ini orangtua pun mengaku belum mendapatkan informasi dari pihak sekolah anaknya terkait dengan sekolah buka lagi di tengah pandemi.
Namun para orangtua berharap agar pemerintah bisa berkaca melalui kasus di luar negeri terkait dengan pembukaan sekolah di tengah pandemi.
Penulis | : | Shinta Dwi Ayu |
Editor | : | Poetri Hanzani |
KOMENTAR