Setelah diujikan, para ilmuwan lalu membandingkan dengan 4.000 pasien yang tidak diberikan dexamethasone.
Hasilnya, sekitar 19 dari 20 pasien yang mengidap Covid-19 pun sembuh tanpa harus dilarikan ke rumah sakit.
Tak hanya itu, dexamethasone juga terbukti ampuh menyembuhkan pasien yang kritis atau dalam kondisi parah.
Di Inggris, dexamethasone ternyata telah digunakan sejak awal pandemi Covid-19 dan telah menyelamatkan sekitar 5.000 nyawa.
Mengetahui hal tersebut, World Health Organization (WHO) menyambut baik temuan awal penggunaan dexamethasone untuk mengobati pasien Covid-19 yang berada dalam kondisi kritis.
Mengutip dari situs resmi WHO via Kompas.com, Rabu (17/6/2020), pasien yang menggunakan ventilator pengobatan ini terbukti mengurangi tingkat mortalitas sebanyak sepertiganya.
Sementara itu, pada pasien yang membutuhkan bantuan oksigen, tingkat mortalitas berkurang seperlimanya.
Namun, WHO menegaskan, temuan awal ini baru efektif pada pasien Covid-19 dalam kondisi kritis.
L'Oreal Bersama Perdoski dan Universitas Indonesia Berikan Pendanaan Penelitian dan Inovasi 'Hair & Skin Research Grant 2024'
Source | : | Kompas.com,WHO |
Penulis | : | Ratnaningtyas Winahyu |
Editor | : | Nakita_ID |
KOMENTAR