Nakita.id - Belum lama ini kabar menyedihkan datang dari seorang ibu hamil dari Makassar yang terpaksa kehilangan buah hati yang dikandungnya.
Ibu tersebut bernama Ervina Yana, mengalami kontraksi dan tak bisa melakukan persalinan karena harus swab test.
Karena swab test dibebankan Rp2,4 juta, Ervina Yana tidak mampu menanggung biaya dari rumah sakit swasta itu.
Berkaca dari kejadian Ervina Yana lantas bagaimana persiapan persalinan di tengah pandemi Covid-19?
Melansir dari Kompas.com, dokter spesialis kebidanan dan kandungan di RSAB Harapan Kita, dr Mohammad Haekal SpOG mengatakan sebaiknya ibu hamil membatasi kunjungan ke Fasyankes.
Doter Haekal menganjurkan Moms datang ke rumah sakit apabila terdapat keadaan darurat.
Baca Juga: Selain Kemampuan Janin Usia 9 Bulan, Moms Juga Harus Tahu Posisi Janin Agar Mudah Saat Melahirkan
Kemudian, sebelum melahirkan ibu hamil akan diperiksa laboratorium atau rontgen dan sebagainya.
"Lalu harus jujur juga, pasiennya apakah ada riwayat batuk, demam, apakah ada riwayat bepergian ke luar negeri, dan apakah pernah tes swab atau rapid test itu juga harus diberi tahu (ke dokter saat konsultasi sebelum melahirkan)," tambah Haekal.
Perkumpulan Obstetri dan Ginekologi Indonesia (POGI) tmengeluarkan rekomendasi mengenai apa saja yang bisa dilakukan di tengah pandemi Covid-19 untuk ibu hamil selama proses persalinan, juga terhadap bayinya.
Baca Juga: Selain 10 Tahapan Pembukaan Persalinan, Ini yang Perlu Moms Ketahui Soal Proses Melahirkan
Berikut beberapa rekomendasi selama proses persalinan:
1. Pemeriksaan rontgen pada kehamilan lanjut diperbolehkan.
2. Jika ibu hamil memiliki indikasi terinfeksi virus SARS-CoV-2, maka jika diperlukan pemeriksaan CT-Scan yang terarah sesuai indikasi diperbolehkan.
3. Jika ibu hamil tersebut positif Covid-19, maka proses persalinan harus melalui operasi sesar.
4. Pasien hamil yang positif Covid-19 seharusnya tidak diperkenankan untuk melakukan inisiatif menyusui dini (IMD).
5. Spiral boleh digunakan sebagai KB.
6. Hindari rawat gabung jika pasien ibu hamil positif terinfeksi Covid-19.
Rekomendasi untuk bayi:
1. Bayi dimandikan untuk mengurangi transmisi atau penularan virus corona.
2. Bayi itu harus diberi atau dipakaikan face shield untuk menghindari droplet.
3. Air Susu Ibu (ASI) boleh diberikan dengan perahan atau menggunakan masker N95 dan menjaga kebersihan selama pemberian ASI tersebut.
4. Upayakan untuk hindari rawat gabung jika pasien bayi tersebut positif terinfeksi Covid-19.
Jadi bagi Moms yang akan melakukan persalinan pihak rumah sakit akan melakukan swab test sebelum tindakan operasi.
Jika tak mau menanggung biaya swab test di rumah sakit swasta, Moms bisa melakukannya di puskesmas menggunakan BPJS.
Bila Moms positif Covid-19, Moms akan dirujuk ke rumah sakit yang menangani virus asal Wuhan ini dan dilakukan tindakan seperti yang dijelaskan Dokter Haekal.
Dan jujurlah pada petugas medis apakah positif atau negatif Covid-19 agar tak terjadi seperti kasus Ervina Yana yang kehilangan calon bayinya.
Terancam Jadi Tersangka, Vadel Badjideh Bersumpah Tak Lakukan Apapun pada Anak Nikita Mirzani
Source | : | Kompas.com,tribun makassar |
Penulis | : | Cecilia Ardisty |
Editor | : | Cynthia Paramitha Trisnanda |
KOMENTAR