Kendati demikian, wanita berusia 32 tahun ini tetap memilah-milah hal apa yang boleh dijadikan konten dan mana yang tidak.
“Ya mungkin sekarang udah bisa memilah-milah mana yang harus dikontenin, mana yang enggak. Aku dulu suka protes. Tapi kan memang itu the price that we have to pay (harga yang harus kita bayar), tapi ya akhirnya kita berpikir positif aja. Kalau kita mikirnya negatif, kita akan draining (lelah) ke situ jadinya enggak bagus.
Jadi ya udah lah bersyukur aja, memang ini jalannya, which is itu juga positif buat banyak orang, kenapa enggak," jelas Paula.
Tak selalu buruk, lama-kelamaan, Paula mengaku merasakan dampak positif dari syuting untuk konten YouTube.
Selain pundi-pundi uangnya semakin bertambah, kemampuan Paula dalam berkomunikasi juga ternyata kian berkembang.
"Tapi setelah ke sininya pas berapa bulan, berapa tahun, baru ngerasain ternyata perbedaan dari sebelum nikah yang kita punya YouTube Agustus, nikah November.
Teman-temanku aja ngerasain bedanya aku yang ngomongnya apa segala macem, kerjaan juga ada, jadi mendatangkan rezeki," pungkasnya.
Source | : | youtube.com |
Penulis | : | Ratnaningtyas Winahyu |
Editor | : | Nakita_ID |
KOMENTAR