Nakita.id - Moms, saat hamil muda yang paling ditakutkan adalah tanda keguguran awal kehamilan.
Di saat sedang berada pada fase trimester pertama, tanda keguguran awal kehamilan memang menjadi hal ditakutkan.
Daripada Moms bertanya-tanya soal tanda keguguran awal kehamilan, Nakita.id sudah merangkum dengan rinci bagaimana janin berkembang di trimester awal dan risiko kegugurannya.
1. Risiko keguguran pada minggu 1-3
Selama minggu 1-3, Moms belum benar-benar hamil.
Menggunakan siklus 28 hari, minggu 2 adalah saat ovulasi akan terjadi.
Baca Juga: Tanda-Tanda Keguguran
Diperkirakan implantasi gagal dengan satu dari tiga sel telur, jadi ada kemungkinan yang lebih tinggi untuk kehilangan kehamilan dini.
Tetapi jika sel telur itu sendiri, risiko keguguran Moms menurun secara signifikan.
Beberapa situs mengklaim bahwa risiko keguguran pada minggu 1-3 adalah 75%.
2. Risiko keguguran pada minggu 4-5
Moms mungkin mulai mengalami beberapa gejala seperti kembung, kelelahan, mual, dan sering buang air kecil.
Jantung bayi Moms memompa, sebagian besar organnya telah terbentuk, dan kaki serta lengan mulai muncul.
Pada tahap ini, masih sekitar 33% kemungkinan keguguran.
3. Risiko keguguran pada minggu 6
Pada minggu ke-6, risiko Moms mengalami keguguran menurun ke tingkat yang sangat rendah yaitu 9,4%.
Penting untuk diingat bahwa perempuan yang berusia 30-an dengan atau di usia awal 40-an akan mengalami peningkatan risiko keguguran selama trimester pertama.
Bahkan setelah detak jantung janin ada, risiko keguguran masih tinggi untuk perempuan usia 40 tahun dan lebih tua hingga 12 minggu setelah kehamilan.
4. Risiko keguguran pada minggu 7
Pada minggu ketujuh, risiko Moms mengalami keguguran turun menjadi 4,6%.
Baca Juga: Tanda Keguguran yang Sering Tidak Disadari
Pada titik ini, embrio telah berlipat ganda dalam ukuran, tetapi masih kecil kira-kira seukuran kacang kecil.
Hormon kehamilan melonjak, sehingga Moms akan merasa mual di pagi hari yang semakin parah.
Di sisi lain, Moms mungkin merasa lapar sepanjang waktu.
5. Risiko keguguran pada minggu 8
Pada saat Moms mencapai minggu ke 8, risiko Moms mengalami keguguran menurun ke tingkat yang sangat rendah yaitu 1,5%.
Moms harus dapat mendengar detak jantung bayi Moms dan dokter memberikan tanggal resminya.
6. Risiko keguguran pada minggu 9
Pada titik ini, kemungkinan Moms mengalami keguguran sangat tipis yaitu 0,5%.
Bayi Moms terus bertumbuh dan memberi banyak tekanan pada kandung kemih.
7. Risiko keguguran pada minggu 10
Peluang Moms berkurang lebih jauh pada minggu ke-10 yaitu 0,7%.
Pada tahap ini, bayi dianggap sebagai janin dan gejala kehamilan Moms benar-benar terasa mulai dari menendang.
8. Risiko keguguran pada minggu 11-12
Pada minggu ke 11 dan 12, risiko keguguran Moms masih sangat rendah yaitu 0,7%.
Baca Juga: Ini 5 Gejala Keguguran yang Bisa Dirasakan Namun Tak Disadari
Namun, penting untuk dicatat bahwa perempuan yang berada di usia 30-an dan 40-an mungkin masih berisiko tinggi.
Ingat, sebagian besar keguguran terjadi dalam minggu ke 13 pertama kehamilan.
Keguguran bisa terjadi setelah minggu ke 13 dan sampai minggu ke 28, mereka dianggap keguguran.
Jika kehamilan mencapai 28 minggu dan berakhir dengan sendirinya, itu dianggap sebagai kelahiran mati.
Tanda dan gejala keguguran:
- Nyeri punggung yang ringan atau berat (lebih parah daripada kram menstruasi).
- Lendir putih-merah muda.
- Perdarahan merah atau coklat yang mungkin atau mungkin tidak disertai dengan kram.
- Gumpalan mengalir dari vagina.
Dalam beberapa kasus, dokter dapat mencegah keguguran, jadi penting untuk segera menemui dokter Moms jika mengalami gejala keguguran.
Dorong Bapak Lebih Aktif dalam Pengasuhan, Sekolah Cikal Gelar Acara 'Main Sama Bapak' Bersama Keluarga Kita dan WWF Indonesia
Source | : | check pregnancy |
Penulis | : | Aullia Rachma Puteri |
Editor | : | Cynthia Paramitha Trisnanda |
KOMENTAR