Soal sang ibu tidak merasakan adanya kehamilan setelah melahirkan bayi pertamanya, dr Zulfatma mengatakan ini hanya menyangkut soal psikologi seorang ibu hamil. Annisa kemungkinan tidak tahu dan tidak mengharapkan adanya kelahiran berikutnya hingga tidak merasakan ada kehamilan.
Menurut dr Zulfatma, meski jarang terjadi, namun kelahiran kembar dalam rentang waktu tertentu bukanlah kasus baru dalam dunia kedokteran.
“Ini bukan kasus baru dalam dunia kedokteran. Kemungkinan Annisa mengalami kembar dua sel telur dan dua sel sperma dalam satu rahim, sehingga terbentuk dua janin dengan dua selaput ketuban. Kelahiran anak pertama Annisa terjadi setelah ketuban pertama pecah, sementara ketuban kedua masih utuh. Meski kasus ini jarang tapi ini bukan hal baru,” ujar Dr Zulfatma.
Baca juga: Ini 8 Tanda Mama mengandung anak kembar
Annisa, yang menumpang di rumah keluargnya di Desa Karama, Kecamatan Tinambung, sejak diceraikan suaminya, bertekad akan membesarkan anaknya meski berpendapatan tak menentu.
“Saya senang dan Insya Allah saya berusaha untuk merawat hinga tumbuh dewasa meski ia hidup di tengah keluarga yang tidak lengkap,” ujar Annisa saat ditemui di rumahnya, Rabu (15/6/2016) kemarin.
Meski dokter menganjurkan Annisa agar beristirahat setelah melahirkan, namun karena alasan tak ada yang mencari nafkah untuk anak-anaknya, Annisa terpaksa sudah harus banting tulang bekerja mengurus dapur hingga berjualan kue.
(Ipoel/Kompas Health)
KOMENTAR