Dari unggahan itu, salah satu pengguna Facebook berkomentar bahwa air rebusan pare dapat menjadi obat kolesterol tinggi.
Hingga kini, unggahan tersebut telah direspons sebanyak 194 kali dan telah dibagikan sebanyak 247 kali oleh pengguna Facebook lainnya.
Lantas, benarkah informasi tersebut? Chairman Junior Doctor Network yang merupakan dokter spesialis penyakit dalam di RSUD Sawah Besar, Jakarta Pusat, dr Andi Khomeini Takdir Haruni menyampaikan, informasi yang ada dalam video kurang tepat.
Sebab, belum ada penelitian yang mengungkapkan kebenaran dari khasiat air rebusan pare dapat menurunkan kolesterol dalam tubuh.
"Kita tentu harus tahu kalau bicara tentang kolesterol itu bicaranya dengan bagaimana angkanya, apakah sudah ada penelitian atau belum," ujar Andi saat dihubungi Kompas.com, Selasa (23/6/2020).
"Karena setahu saya, kalau saya belum pernah baca secara langsung efektivitas dari air rebusan pare, jadi kalau dilakukan hanya dalam batas-batas tertentu," lanjut dia.
Menurutnya, jika sudah ada penelitian terdahulu yang membuktikan dapat menjadi patokan untuk dikonsumsi masyarakat.
Namun, jika belum ada, jangan sampai orang-orang menjadi meninggalkan terapi pengobatan kolesterol yang sudah terstandar dan ramai-ramai mengonsumsi air rebusan pare dan tidak menerapkan pola hidup sehat.
Serunya Van Houten Baking Competition 2024, dari Online Challenge Jadi Final Offline
Source | : | Kompas.com |
Penulis | : | Aullia Rachma Puteri |
Editor | : | Cynthia Paramitha Trisnanda |
KOMENTAR