Presiden dan Direktur Pelaksana dari Diamond Headache Clinic di Chicago Dr Merle Diamond mengatakan perubahan dalam pekerjaan bisa memicu migrain, karena penderita migrain memiliki syaraf yang sangat peka dan tidak menyukai perubahan.
Melansir CNN, Selasa (23/6/2020), dia melanjutkan, orang-orang juga tidak bangun, bergerak, meregangkan badan, menghidrasi, atau tidur seperti seharusnya.
Semua itu dapat menjadi pemicu yang signifikan. Apakah sakit kepala Anda Covid-19?
Beda sakit kepala karena migrain dengan Covid-19
Penderita migrain lama mungkin bisa merasakan perbedaannya.
Tapi bagaimana bagi orang yang belum pernah merasakannya? Diamond menjelaskan, dari apa yang sudah diketahui hingga kini, sakit kepala yang diderita Covid-19 jauh berbeda dari migrain.
Menurut Diamond pada orang yang terinfeksi Covid-19 juga akan disertai dengan gejala lain seperti demam dan batuk yang intens.
"Sakit kepala karena Covid-19 umumnya digambarkan sebagai sensasi yang sangat berat dan meremas. Biasanya itu (sakit kepala) semakin buruk dengan adanya batuk dan demam," jelas Diamond, dilansir CNN, Selasa (23/6/2020).
Sensasi itu terjadi ketika sistem kekebalan tubuh bereaksi sebagai respons terhadap virus dan melepaskan bahan kimia yang disebut sitokin.
Baca Juga: Diisukan Nikah karena Harta, Fadel Islami Tiba-Tiba Bongkar Sifat Muzdalifah Sampai Buat Jengkel
Source | : | GridHITS |
Penulis | : | Cecilia Ardisty |
Editor | : | Nita Febriani |
KOMENTAR