Nakita.id - Beberapa tahun terakhir angka alergi pada anak diketahui mengalami peningkatan, baik itu di negara maju maupun negara berkembang.
Alergi merupakan respons sistem imun yang tidak normal karena berlebihan dalam mengenali bahan yang sebenarnya tidak berbahaya untuk tubuh.
Risikonya akan lebih besar pada anak yang memiliki riwayat alergi di keluarga.
Konsultan Alergi dan Imunologi Anak Prof. DR. dr Budi Setiabudiawan, SpA(K), M.Kes mengatakan, bakat alergi pada anak bisa diturunkan oleh salah satu atau kedua orangtua.
Baca Juga: Kenali Jenis dan Gejala Alergi pada Anak Agar Tak Semakin Parah
Selain itu, apabila ada saudara kandung yang memiliki alergi, ada kemungkinan anak mengalami hal yang sama.
Melihat hal ini, oleh karenanya penting untuk mendeteksi alergi pada anak sejak dini.
“Penyakit alergi harus dikenali dan ditangani sejak dini agar penanganan dan tata laksananya bisa dilakukan seoptimal mungkin sehingga masalah pada anak alergi tidak berlanjut. Kalau terlambat diagnosis, otomotasi tata laksana terlambat, tidak optimal sehingga muncul dampak jangka panjang,” ujar Prof. Budi dalam webinar Bicara Gizi Bersama Danone, Kamis (25/06/20).
Baca Juga: Tak Perlu Biaya Mahal, Begini Cara Efektif Mengenali Gejala Alergi pada Anak!
Apalagi di masa pandemi Covid-19 sekarang ini, sangat penting untuk mengetahui bedanya batuk pilek yang anak atau Moms alami tergolong alergi atau infeksi.
Gejala-gejala pada Covid-19 memiliki beberapa kesamaan dengan flu, pilek ataupun alergi.
Meskipun ada banyak hal yang belum diketahui tentang COVID-19, mungkin akan sedikit membantu Moms jika mengetahui perbedaan di antara keempatnya.
"Covid-19 kan infeksi. Kalau di saluran napas bisa batuk, pilek karena alergi atau infeksi? Untuk membedakannya perhatikan ada tidak demam," ujar Prof. Budi.
Lalu kita juga bisa amati apakah batuk atau pileknya terjadi sepanjang hari atau lebih ke malam hari.
Baca Juga: Bersin-Bersin, Anak Sakit Flu atau Alergi? Ini 5 Cara Memastikannya
Jangan lupa Moms, perhatikan apakah dahak atau ingusnya berwarna dan kental.
Jika disertai demam, lalu batuk pileknya muncul pagi dan malam hari serta dahak atau ingusnya kental dan berwarna kemungkinan mengalami infeksi.
"Kalau alergi biasanya tidak disertai demam. Kejadian batuk pileknya terutama pada malam hari dan biasanya dahak atau ingusnya bening, tidak berwarna," jelasnya.
Prof. Budi menekankan pentingnya deteksi dini alergi terutama pada anak agar bisa segera mendapatkan penanganan sehingga tidak menganggu tumbuh kembangnya.
Alergi merupakan respon sistem imun yang tidak normal untuk mengenali bahan-bahan yang sebenarnya tidak berbahaya bagi orang lain.
"Deteksi dini dan nutrisi tepat mencegah alergi anak. Kalau tidak dicegah bisa menjadi komorbid pada anak yang menempatkannya rentan terkena COVID-19," tuturnya.
Penulis | : | Ine Yulita Sari |
Editor | : | Nita Febriani |
KOMENTAR