Nakita.id - Kabar duka datang dari pendiri sekaligus Mantan Ketua Majelis Syuro Partai Keadilan Sejahtera (PKS), Ustaz Hilmi Aminuddin.
Pria berumur 72 tahun yang meninggal 30 Juni 2020 kemarin ini dinyatakan positif Covid-19.
Meski sempat memperlihatkan gejala, pihak keluarga tidak menyangka kalau Hilmi Aminuddin terinfeksi virus corona.
Melansir dari Kompas.com, diketahui ustaz Hilmi juga memiliki penyakit bawaan, sebelum hasil tes keluar menyatakan almarhum positif Covid-19.
Perwakilan keluarga Hilmi Aminuddin, Nevi Hendri, mengatakan kalau mendiang sempat memperlihatkan gejala seperti demam dan diare.
Hanya saja, saat itu Hilmi menolak dirawat di rumah sakit.
"Waktu itu kita belum menduga Covid-19. Jadi beliau panas demam kemudian ada diare sedikit. Kita memaksa untuk berobat ke rumah sakit karena panasnya gak turun. Ini ikhtiar kita untuk mendapat perawatan terbaik. Malah beliau menolak," kata Nevi di Padepokan Madani, Jumat (3/7/2020).
Dikatakan, Hilmi memang punya penyakit bawaan, hanya saja Nevi berucap tidak tahu pasti penyakit apa yang diderita.
"Beliau memang ada penyakit, tapi saya tak tahu persis penyakitnya apa karena saya bukan dari keluarga inti. Tapi beliau ada penyakit tertentu ada batuknya," ucap dia.
Usai Ustaz Hilmi diketahui positif Covid-19, orang-orang di sekitarnya pun harus menjalani rapid test.
Dari tes tersebut, diketahui kalau istri dan anak ustaz Hilmi juga positif.
Kini, istri dan anak sang ustaz sudah mendapatkan perawatan di RS Santosa Bandung.
"Sekarang dalam posisi dirawat istri beliau dan anak beliau yang besar positif dirawat di rumah sakit santosa. Karena ada gejala, ya agak sesak kan itu salah satu gejalanya."
"Kondisinya ibu kemarin dalam level yang baik. Masih bisa video call, anaknya sama baik menurut pengamatan yang datang ke rumah sakit," paparnya.
Selain itu, 41 orang termasuk keluarga besar, staf padepokan, hingga petugas keamanan juga harus menjalani swab test.
"Juga ditambah dengan para staf yang ada di sini baik sekuriti, dari ajudan dan sebagainya. Dan juga kita libatkan semua tim yang terlibat di pemakaman," lanjutnya.
Terkait hal ini, Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil mengaku belum mendapatkan hasil tes swab di Padepokan Madani.
"Kita sudah melakukan tes swab kepada keluarga dan lingkaran yang terkait erat, hasilnya belum kami peroleh. Kalaupun ada nanti akan disampaikan secara proporsional kepada masyarakat," jelasnya kepada Kompas.com, Jumat (3/7/2020).
Source | : | Kompas.com |
Penulis | : | Diah Puspita Ningrum |
Editor | : | Diah Puspita Ningrum |
KOMENTAR