Hal itu diungkapkan Prilly Latuconsina pada webinar yang diselenggarakan oleh Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak.
Di mana saat itu Kementerian PPPA merayakan hari anak nasional dengan menyadari pentingnya melindungi Si Kecil dari cyberbullying.
"Waktu aku umur 18 atau 19 setiap di-bully rasanya marah bisa kehilangan kendali bahkan bisa mempunyai pemikiran seperti mau menyakiti diri sendiri, mau bunuh diri," ujar Prilly.
Baca Juga: #LovingNotLabelling: Alasan Pelaku Penganiayaan Audrey Tak Seharusnya Dilabeli 'Pembully'
Mendapatkan ujaran kebencian di usia muda tidaklah mudah sehingga membuat Prilly harus mengunjungi psikolog dan diskusi dengan kedua orangtuanya.
Demi melindungi Prilly, orangtuanya sampai membuat media sosial agar menyortir ujaran-ujaran yang tidak layak diterima oleh anaknya.
"Pergi ke psikolog hal yang penting juga agar tidak membiarkan orang lain melabeli diri kita sendiri," ujar Prilly.
Baca Juga: Dulu Dibully, Setelah Diet Tubuh Wanita ini Mencengangkan. Bak Model!
Prilly mengaku dengan Si Kecil menyadari nilai dirinya sendiri, dengan begitu ujaran kebencian dari bullying bisa dihiraukan.
"Yang paling penting rubah mindset (pola pikir) kita dan memahami nilai yang kita punya. Aku selalu bicara apa yang kita katakan di sosial media adalah cerminan diri kita," ujar Prilly.
Nah agar Si Kecil terhindar dari cyberbullying Moms bisa memahami hal berikut yang dipaparkan oleh Ketua Ikatan Perempuan Positif Indonesia (IPPI) Wiwin Hendriani.
Penulis | : | Gabriela Stefani |
Editor | : | Poetri Hanzani |
KOMENTAR