Nakita.id - Bersepada di era new normal memang tengah menjadi tren.
Masyarakat mulai berlomba-lomba naik sepeda di sore hari untuk berolahraga.
Tentu saja hal itu menjadi dampak positif di balik seramnya pandemi covid-19.
Baca Juga: Kian Diminati di Tengah Pandemi Covid-19, Pemerintah Berencana Tarik Pajak Sepeda
Tapi Moms harus hati-hati karena Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo pernah pingsan saat baru mulai bersepeda.
Rupanya ada beberapa tips yang perlu Moms pahami agar bersepeda justru tidak berujung pada masalah kesehatan.
Ganjar Pranowo pun membagikan pengalamannya bersebeda yang berujung jatuh pingsan.
“Di Semarang saya sepedahan, (awalnya) enak, soalnya jalannya turun terus. Tapi karena bolak balik, saya pingsan (karena jalan menanjak). Setelah itu saya baru diajari yang suka bersepeda,” ujar Ganjar yang dikutip dari kompas.com.
Tak ingin masalah tersebut menjadi penghambat hobi barunya, Ganjar pun berkonsultasi ke dokter dan kembali mencoba untuk mengikuti Tour de Borobudur menggunakan sepedanya.
Berbeda dengan sebelumnya, kali ini Ganjar diberi pinjam sepeda rekannya yang menyesuaikan dengan medan di jalur bersepeda.
Tak disangka justru Ganjar tidak mudah kelelahan hanya dengan mengganti sepedanya saja.
“Waktu itu hybrid, tapi stangnya bisa diganti road bike. Saya sebut merek aja, kata teman saya ‘kalau sepeda bapak ini Avanza, ini yang saya pinjamkan McLaren’.
Saya pakai, setelah sampai Magelang saya kok belum merasa capek,” ujar Ganjar.
Dari situlah Ganjar menyadari ada tips-tips yang perlu dipahami sebelum bersepeda agar tak lagi jatuh pingsan.
“Jadi jangan bernafsu, kenapa saya pakai (alat ukur jantung), supaya tidak pingsan lagi. Pingsannya bisa siuman, malunya itu enggak habis-habis,” ujar Ganjar.
Baca Juga: Ingat Untuk Jangan Melakukan 6 Hal Ini Bila Mencuci Motor, Moms
Bahkan ia memiliki 3 rumus penting nan sederhana sebelum memutuskan untuk menekuni hobi bersepeda.
Ganjar menyadari banyak yang mengabaikan teknik kayuh terlebih saat tengah menanjak.
Alhasil justru membuat kesehatan bermasalah.
“Ngayuhnya kecepeten (terlalu cepat), akhirnya jantung berdebar luar biasa,” ujar Ganjar.
Selain itu, Ganjar juga menyadari bahwa dalam bersepeda diperlukan memerhatikan proses pengambilan napasnya.
“Jadi ternyata narik napasnya harus dalam, paru-parunya sampai penuh, terus ngayuhnya kalau naik jangan cepat-cepat, malah harus pelan-pelan. Baru itu kendali emosi,” kata Ganjar.
Ganjar pun mengaku saat dirinya jatuh pingsan diakibatkan ia mengambil napas pendek akibat terengah-engah.
Terakhir, ternyata memilih sepeda juga menjadi tips agar tidak berujung pada masalah kesehatan.
Pasalnya beda jenis sepeda, berbeda pula medan yang mampu ditempu dengan kendaraan roda dua tersebut.
“Yang ketiga, salah pilih sepeda, sepedamu terlalu murah. Ha ha ha. Seperti saya dulu. Tapi akhirnya mulai tahu apa itu road bike, MTB, seli, dan jenis sepeda lainnya,” ujar Ganjar.
Dengan begitu mulai dipahami ya Moms jenis sepeda yang cocok digunakan.
Source | : | Kompas.com |
Penulis | : | Gabriela Stefani |
Editor | : | Nita Febriani |
KOMENTAR