Seorang dokter spesialis THT Sam Huh menyebutkan bahwa garam memiliki sifat hipertonik.
Hipertonik sendiri artinya memiliki tekanan osmotik yang tinggi dibandingkan cairan di sel.
Dengan begitu cairan dalam sel dapat tertarik ke permukaan akibat air garam tersebut.
“Jadi ketika sel-sel di tenggorokan ini terendam oleh air garam, cairan dalam sel akan tertarik ke permukaan, termasuk virus atau bakteri yang ada di tenggorokan," ujar Huh yang dikutip dari kompas.com.
"Sehingga kita bisa mengeluarkannya sambil mengeluarkan air yang dikumur,” lanjutnya.
Selain itu, air garam juga dapat membantu membunuh virus atau bakteri yang bersarang di tenggorokan.
Nantinya virus atau bakteri akan tertarik ke luar.
Meskipun begitu Moms tidak boleh bergantung kepada air garam untuk dijadikan sebagai obat.
“Tapi, sekali lagi air garam bukanlah obat untuk sakit tenggorokan. Akar penyakitnya tidak akan bisa diserang. Berkumur dengan air garam hanya meredakan, membuatnya lebih nyaman,” ujarnya.
Namun, kalau Moms dan Dads memiliki tekanan darah tinggi sebaiknya tidak melakukan hal ini dikhawatirkan akan ada air garam yang tertelan.
Dorong Bapak Lebih Aktif dalam Pengasuhan, Sekolah Cikal Gelar Acara 'Main Sama Bapak' Bersama Keluarga Kita dan WWF Indonesia
Source | : | Kompas.com |
Penulis | : | Gabriela Stefani |
Editor | : | Cynthia Paramitha Trisnanda |
KOMENTAR