Hal pertama yang harus diperhatikan, konsumen harus memperhatikan angka dari nol hingga akhir, jangan sampai terlena memperhatikan salah satu angkanya saja.
"Petugas Pertamina punya SOP (Standar Operasional Prosedur) selalu bilang 'mulai dari nol', tetapi konsumen tidak boleh terpaku dengan hal itu, wajib melihat proses akhirnya juga," tambah Jumali.
Konsumen juga diimbau agar meminta tanda bukti struk transaksi kepada petugas Pertamina.
BACA JUGA : Perempuan Ini Kaget Terima Tagihan Listrik Mencapai 3000 Triliun
Hal ini merupakan hal yang paling penting untuk menyamakan antara rupiah yang keluar pada struk dan takaran bensin yang dikeluarkan.
Struk transaksi ini ada baiknya jika disimpan karena jika ada kecurangan, benda ini menjadi bukti otentik yang bisa diandalkan.
Vice President Corporate Communication PT Pertamina Wianda Pusponegoro juga mengatakan pentingnya struk transaksi yang dikeluarkan oleh pihak SPBU, "Jangan lupa wajib mengambil struk selesai bertransaksi.
Struk ini bisa menjadi bukti saat konsumen merasa dicurangi dan untuk melaporkan ke kami.
BACA JUGA: Anak Autis Tembak Orangtua dan Saudara Perempuannya dengan Senapan
Biasanya kami akan undang konsumen yang merasa dicurangi untuk melihat langsung proses pengujian takaran bensin di SPBU tersebut untuk membuktikan apakah ada praktik kecurangan."
Usaha dan juga imbauan dari SPBU kepada konsumennya patut diacungi jempol. Mereka bahkan menyadari kelalaiannya dalam mengawasi petugas di setiap SPBU.
Cara tersebut walaupun terkesan sangat mudah dan bahkan seringkali dianggap tidak penting justru harus menjadi perhatian khusus oleh konsumen agar tidak dicurangi dan meminimalisir modus kecurangan yang dilakukan oleh petugas SPBU. (*)
Penulis | : | Cynthia Paramitha Trisnanda |
Editor | : | Soesanti Harini Hartono |
KOMENTAR