Ditemukan Virus Corona Pada Bungkus Makanan, Peneliti Beberkan Potensi Menularkan pada Siapa Saja yang Memegangnya
Nakita.id - Hingga saat ini baik pemerintah atau pun masyarakat masih menyoroti perkembangan wabah Covid-19.
Tak heran, meski jumlah yang positif selalu berubah, namun di tanah air sendiri jumlahnya selalu bertambah setiap harinya.
Sehingga berbagai penelitian pun dilakukan untuk mengetahui pastinya bagaimana virus ini bisa menyebar.
Namun baru-baru ini sebuah perusahaan makanan menemukan fakta yang mencengangkan, di mana virus corona ditemukan pada kemasan udang beku impor.
Sehingga kasus tersebut langsung diusut tuntas oleh para peneliti mengingat banyaknya perusahaan yang melakukan ekspor dan impor makanan.
Lalu bagaimana kelanjutan dari kasus yang satu ini?
Melansir dari World of Buzz, seorang biro keamanan mengatakan meski pun ditemukan virus corona pada bungkus makanan, isinya sudah diuji negatif virus corona.
"Kami menemukan virus corona pada kemasan udang beku yang diimpor dari tiga perusahaan Ekuador.
Namun sampel dari makanan laut itu sendiri dan bagian dalam kemasan sudah diuji negatif." ujar Bi Kexin, selaku Direktur Jenderal Biro Keamanan Pangan Impor dan Ekspor di bawah Administrasi Umum Kepabeanan China.
Baca Juga: [VIDEO] Era New Normal: Tips Naik Transportasi Umum Aman dari Virus Corona
Di Beijing sendiri rupanya sudah ada hampir 223.000 sampel yang diambil dari makanan beku impor, interiot dan eksterior pengepakan dan sekitar, enam sampel positif Covid-19.
Namun itu bukan berarti virusnya bisa ditularkan melalui kemasan makanan itu.
"Hasilnya menunjukkan bahwa wadah dan kemasan perusahaan-perusahaan ini berada di bawah risiko terkontaminasi oleh virus corona," kata Bi.
"Para ahli mengatakan, meski pun ini tidak berarti mereka dapat menularkan virus, itu menunjukkan bahwa manajemen keamanan makanan tidak ideal." tambahnya.
Sebelumnya parah pejabat di China sempat bingung mengapa makanan impor yang masuk ke Cina tetap dilakukan tes virus corona.
"Tes tersebut adalah langkah penting untuk mencegah risiko virus ditularkan dari saluran makanan dingin impor", kata Bi.
"Ini adalah langkah yang perlu diambil untuk melindungi kesehatan rakyat dan tidak mengganggu perdagangan internasional." jelasnya.
Sejak pertengahan Juni, tes pada makanan impor telah diajukan lebih sering karena kembalinya kasus Covid-19 di Beijing kemarin.
Sumber infeksi dikatakan berasal dari pasar makanan, di mana virus itu ditemukan pada talenan yang digunakan untuk salmon impor.
Namun para ahli menjelaskan bahwa ikan itu sendiri tidak mungkin membawa virus sebab sudah dicuci bersih dan dibekukan.
Impor makanan dari tiga perusahaan di Ekuador pun langsung diberhentikan oleh China.
China mendesak agar pihak berwenang di Ekuador meningkatkan kontrolnya atas makanan beku yang diekspor ke Tiongkok.
Pada 7 Juli, sekitar 60.000 sampel makanan dari berbagai tempat termasuk provinsi Zhejiang, Yunnan, Henan dan Shandong dan daerah otonom Ningxia Hui semuanya telah diuji dan ditemukan negatif, menurut Li Ning, wakil direktur Pusat Nasional Cina untuk Risiko Keamanan Pangan Penilaian.
“Secara keseluruhan, kemungkinan makanan terkontaminasi oleh virus corona tetap sangat kecil. Makanan bisa terkontaminasi oleh virus jika ada di sekitar atau dibawa oleh staf yang menangani makanan," ujar Li Ning.
"Anggota staf tidak boleh pergi bekerja jika mereka memiliki gejala seperti demam, batuk, dan kelelahan." tambahnya.
Li Ning juga menambahkan bahwa fasilitas pemrosesan makanan dan toko ritel harus memperkuat langkah-langkah kebersihan mereka untuk mencegah infeksi.
Jadi jawaban untuk pertanyaannya adalah, virus corona tidak bisa tertular dari kemasan makanan yang terkontaminasi virus corona.
Meski begitu, semua perusahaan makanan diharapkan bisa meningkatkan protokol kebersihan dengan baik.
Artikel ini telah tayang di GridHITS.id dengan judul Peneliti Temukan Virus Corona Pada Bungkus Makanan, Bisakah Menularkannya pada Manusia?
L'Oreal Bersama Perdoski dan Universitas Indonesia Berikan Pendanaan Penelitian dan Inovasi 'Hair & Skin Research Grant 2024'
Source | : | GridHITS |
Penulis | : | Rachel Anastasia Agustina |
Editor | : | Poetri Hanzani |
KOMENTAR