BACA JUGA: Sombong dan Sering Pamer Harta, Nasib Miliarder ini Berakhir Miris!
Bisa-bisa janin dalam kandungan kekurangan berat badan dan tidak tumbuh secara normal.
Perlambatan pertumbuhan janin dalam kandungan ini juga berisiko mengakibatkan masalah pada persalinan sehingga mau tak mau sang ibu melakukan persalinan secara sesar.
Tak hanya sampai disitu, setelah lahir bayi pun bisa saja dirawat di NICU karena kesulitan saat bernafas dan memiliki masalah perkembangan otak serta cacat intelektual.
Bahkan yang lebih bahaya, sebuah studi dari American Journal of Public Health menemukan bahwa bayi yang lahir dari ibu yang tidak cukup kalori saat hamil memuliki kemungkinan lebih besar untuk meninggal pada tahun pertama kehidupannya.
Nah salah satu langkah tepat adalah berkonsultasi terlebih dahulu dengan dokter sebab tiap kondisi kehamilan itu berbeda-beda.
BACA JUGA: Ingin Anak Lebih Fokus dan Tekun? Berikan Mereka Jubah Batman
Seorang ahli gizi di Washington DC, Rebecca Scritchfield mengatakan ibu hamil sebenarnya mengetahui risiko yang harus diambil ketika melakukan diet.
“Namun, ketakutan akan berat badan yang naik selama hamil membuat para ibu berani mengambil resiko meskipun membahayakan,” ujarnya.
Dibandingkan diet, Scritchfield mengatakan mengatur mood yang baik menjadi cara ampuh untuk mengendalikan berat badan ketika hamil.
BACA JUGA: Selain Difteri, Ternyata Hal Ini Jadi Sorotan Kementerian Kesehatan!
Moms hanya perlu mengatur mood agar tidak khawatir dengan perubahan hormon yang terjadi selama masa kehamilan, karena hal itulah yang kerap menjadi pemicu nafsu makan Moms bertambah.
Cukup pastikan Moms telah menerapkan pola makan dengan gizi seimbang selama kehamilan.
Dengan begitu, berat badan Moms tidak akan naik secara signifikan dan janin Moms pun tetap sehat.
Penulis | : | Fadhila Auliya Widiaputri |
Editor | : | Gisela Niken |
KOMENTAR