Nakita.id - Virus corona memang menjadi momok menakutkan usai merenggut ratusan ribu nyawa di seluruh dunia.
Cara paling akurat untuk mendeteksi infeksi virus ini adalah dengan melakukan swab test.
Hanya saja, tidak pernah ada yang menyangka kalau tes tersebut akan menelan korban.
Baca Juga: Normalkah Perut Mulas Saat Hamil Muda? Kenali Penyebab, Gejala, dan Cara Mencegahnya
Alih-alih mengetahui hasilnya, seorang anak laki-laki di Arab Saudi dilaporkan meninggal dunia di Rumah Sakit Umum Shaqra usai menjalani swab test.
Rupanya, alat periksa swab tersebut patah di dalam hidung anak itu.
Melansir Sabaq News, anak laki-laki itu dibawa ke rumah sakit karena menderita demam tinggi.
Dia kemudian mendapat tindakan medis untuk memeriksa apakah anak itu menderita covid-19 atau tidak.
Namun, ketika diperiksa menggunakan alat swab yang dimasukkan ke hidungnya, alat itu patah di dalam hidung sehingga membuat dokter menggunakan anestesi umum untuk menunjukkan hasil swab dari tenggorokannya.
Anak itu dibiarkan tanpa tindak lanjut yang menyebabkan dia kehilangan kesadaran karena penyumbatan saluran pernapasan.
Melansir Gulf News, anak itu meninggal dunia 24 jam setelah memasuki rumah sakit tersebut.
Ayah anak itu, Abdullah Al Joufan, menceritakan detail kecelakaan tragis itu.
Dia membenarkan bahwa dirinya menolak menjalani anestesi umum untuk anaknya.
Tetapi dokter bersikeras dengan menunjukkan bahwa setelah tindakan, anak itu akan diperiksa oleh dokter spesialis anak, padahal staf rumah sakit mengatakan dokter spesialis anak sedang cuti.
Menurut Al Joufan, orang-orang bingung pada hari berikutnya karena anaknya tiba-tiba kehilangan kesadaran akibat saluran pernapasan yang terhalang.
Di tengah upaya untuk terus membuat anak itu sadar kembali, Al Joufan menyadari kalau kesehatan anaknya memburuk dan meminta pihak rumah sakit memindahkan putranya ke rumah sakit khusus di Riyadh.
Meski pun disetujui, ambulans datang terlambat. Anak lelaki Al Joufan sudah meninggal dunia.
Sang ayah kemudian menyerahkan 2 laporan terkait penyelidikan atas kematian putranya dan penanganan yang salah atas situasi tersebut.
Dia meminta menteri kesehatan untuk membentuk komite penyelidikan sesegera mungkin.
Baca Juga: Jangan Biarkan Mudah Basi, Begini Tips Agar Santan Tetap Awet Tanpa Tambahan Bahan Kimia
Dia sendiri telah mendapatkan panggilan telepon dari Menteri Kesehatan, Dr Tawfiq Al Rabiah yang menyampaikan bela sungkawa atas kematian putranya, serta dari Direktur Urusan Kesehatan di Riyadh Hassan Al Shahrani.
Dia menekankan bahwa menteri tersebut berjanji untuk menindaklanjuti kasus kematian putranya.
(Artikel ini sudah tayang di Nova.id dengan judul: Menyayat Hati, Anak Laki-Laki Ini Kehilangan Nyawa Gara-Gara Alat Tes Swab Patah di Dalam Hidung, Meninggal Dunia 24 Jam setelah Masuk Rumah Sakit)
Serunya Van Houten Baking Competition 2024, dari Online Challenge Jadi Final Offline
Source | : | Nova.ID |
Penulis | : | Diah Puspita Ningrum |
Editor | : | Diah Puspita Ningrum |
KOMENTAR