Dampak gempa yang digambarkan oleh peta tingkat guncangan atau shakemap BMKG dan berdasarkan laporan dari masyarakat, menunjukkan gempa ini dirasakan di wilayah Pangandaran, Cipatujah, Cibalong, Tasikmalaya, Karangnunggal, dan Singajaya dalam skala intensitas II MMI.
#Gempa Mag:3.7, 17-Jul-20 11:08:48 WIB, Lok:8.18 LS, 107.85 BT (Pusat gempa berada di laut 89 km barat daya Pangandaran), Kedlmn:18 Km Dirasakan (MMI) II Pangandaran, II Cipatujah, II Cibalong, II Tasikmalaya, II Karangnunggal, II Singajaya #BMKG pic.twitter.com/tFL1iDGl2R
— BMKG (@infoBMKG) July 17, 2020
Getaran gempa dengan skala tersebut, dideskripsikan guncangannya dirasakan oleh beberapa orang, dan benda-benda ringan yang digantung bergoyang.
Masyarakat patut waspada
Hasil monitoring BMKG menunjukkan bahwa, selama 3 pekan terakhir di wilayah Pulau Jawa sudah mengalami peningkatan aktivitas gempa bumi signifikan.
BMKG telah mencatat setidaknya ada 9 rentetan peristiwa gempa bumi dirasakan sudah terjadi di wilayah Pulau Jawa, yaitu sebagai berikut.
- Gempa Selatan Pacitan M 5,0 pada 22 Juni 2020 akibat deformasi di zona Benioff.
- Gempa Selatan Blitar M 5,3 pada 5 Juli 2020 akibat deformasi di zona Benioff.
- Gempa dalam Laut Jawa M 6,1 pada 7 Juli 2020 akibat deformasi di zona transisi mantel.
- Gempa Banten Selatan M 5,1 pada 7 Juli 2020 akibat deformasi di zona Benioff.
- Gempa Selatan Garut M 5,0 pada 7 Juli 2020 akibat deformasi di zona megathrust.
Source | : | Kompas.com |
Penulis | : | Yosa Shinta Dewi |
Editor | : | Cynthia Paramitha Trisnanda |
KOMENTAR