Nakita.id - Kebanyakan Moms yang memiliki anak laki-laki pastinya akan melakukan sunat pada waktunya saat ia mulai memasuki usia Sekolah Dasar.
Namun, sekarang ini suah banyak juga yang memutuskan melakukan sunat pada anak lelakinya di usia dini. Salah satunya yang dilakukan oleh artis Zaskia Adya Mecca.
Belum genap satu bulan, putra kelimanya yang diberi nama Bhaj Kama Bramantyo ini telah menjalani prosedur sirkumsisi atau sunat.
Kabar ini diunggah Zaskia Adya Mecca ke laman Instagram pribadinya.
Dalam keterangan fotonya istri Hanung Bramantyo ini pun memberikan penjelasan mengenai keputusannya menyunatkan putranya yang masih bayi.
"Banyak yang mempertanyakan dan bingung kenapa aku sunatin anak-anak pas bayi, Bhre pas 3 hari, Kama 15 hari," tulis Zaskia Adya Mecca dalam laman Instagramnya @zaskiaadyamecca pada Minggu (19/07/20).
Namun apakah baik sunat Si Kecil saat masih bayi?
Sunat sendiri merupakan operasi pembuangan kulup atau kulit yang menutupi bagian ujung atau kepala penis.
Di Indonesia, prosedur sunat sebagian besar dilakukan karena faktor agama maupun tradisi.
Sementara dari sisi medis, sunat dianggap memiliki sejumlah manfaat bagi kesehatan.
Menurut Integral Medical Center di London, waktu yang tepat bagi anak laki-laki untuk khitan berkisar usia 7-14 hari.
Begitupun dengan beberapa agama dan budaya yang menjalankan titah sunat sebagai kewajiban, contohnya di agama Islam yang menyarankan sunat sejak usia 1 minggu.
Beberapa ahli mengatakan, pada bayi yang baru lahir sekitar usia satu minggu, darah yang keluar saat proses sunat masih sedikit.
Selain itu, saat masih bayi, pembentukan sel-sel dan jaringan sedang tumbuh dengan pesat.
Lagipula, rasa sakit yang dirasakan juga belum terlalu berat. Pada usia bayi, risiko trauma oleh proses sunat juga tidak akan berpengaruh ke depannya bagi anak.
Sebetulnya, sunat bisa dilakukan kapan saja tergantung kesiapan dari orangtua dan anak.
Tetapi, ada beberapa risiko yang mungkin akan dialami anak jika ia baru disunat di usia yang sudah lebih dewasa, seperti perlunya beberapa jahitan pada kulit penis dan adanya risiko perdarahan ketika sunat.
Namun Moms, menyunat anak laki-laki saat masih bayi juga tidak bisa langsung sembarang dilakukan.
Kondisi bayi harus sehat, dan kondisi organ vitalnya harus dalam keadaan yang stabil.
Biasanya dokter jarang melakukan sunat untuk bayi di bawah lima tahun untuk alasan medis.
Tapi, jika ada kondisi tertentu seperti infeksi pada kelenjar, fimosis, atau terdapat jaringan parut pada kulup penis bayi, barulah bayi disarankan menjalani tindakan sunat.
L'Oreal Bersama Perdoski dan Universitas Indonesia Berikan Pendanaan Penelitian dan Inovasi 'Hair & Skin Research Grant 2024'
Source | : | Instagram,babycentre.co.uk |
Penulis | : | Ine Yulita Sari |
Editor | : | Cynthia Paramitha Trisnanda |
KOMENTAR