Menurutnya, seorang pewarta memang memiliki prosedur dan kode etik tersendiri untuk mengabadikan berita, baik dalam bentuk foto maupun video.
"Kalau @duniamanji enggak tau, perwarta foto kaya kami-kami ini juga frontline workers seperti para nakes, bedanya tugas kami menyampaikan informasi kepada masyarakat tentang apa yang sebenarnya terjadi. Kami juga megang kode ETIK jurnalistik, apalagi untuk pub besar seperti NG, kode etik sangat ketat,” tulis Nyimas.
Klimaksnya, belum lama ini, Anji pun mendapat kecaman dari organisasi kewartawanan Pewarta Foto Indonesia (PFI).
Lewat sebuah surat resmi, PFI mengutarakan protesnya atas pernyataan Anji yang mengungkap kejanggalan pada foto Joshu Irwandi.
Tak hanya itu, PFI juga menyebut Anji telah menggiring opini seolah-olah foto tersebut adalah settingan dan hasil karya seorang buzzer, bukan jurnalis.
Source | : | instagram.com,twitter.com |
Penulis | : | Ratnaningtyas Winahyu |
Editor | : | Nakita_ID |
KOMENTAR