Berikut Kumpulan Dongeng di Acara Bobo Creative Week #Medongengdarirumah Hari Pertama
Nakita.id - Bobo Creative Week 2020 hari ini secara resmi dibuka.
Bobo Creative Week memang sengaja digelar bertepatan dengan Hari Anak Nasional.
Ada sederet acara seru yang mengdukasi serta menghibur Moms dan juga Si Kecil.
Acara ini akan berlangsung selama 4 hari, mulai tanggal 23 sampai 26 Juli 2020.
Ada berbagai acara menarik dalam Bobo Creative Week, salah satunya adalah Family Storytelling dari #MendongengdariRumah.
Pada hari pertama Bobo Creative Week, yaitu Kamis, 23 Juli Family Storytelling berlangsung dari pukul 16.30 - 17.00 bersama Kak Arum Puspitasari dan Raka Zaki Trinaldy.
Kegiatan Family Storytelling dari #MendongengdariRumah adalah penayangan video kegiatan mendongeng di rumah yang dikirimkan oleh para pembaca Majalah Bobo.
Selain dongeng dari Kak Arum Puspitasari, ada juga dongeng yang dibawakan oleh Kak Glory Oyong dan Kak Luci, lo.
Yuk, simak ada dongeng apa saja yang dibawakan pada acara Family Storytelling dari #MendongengdariRumah pada Bobo Creative Week hari pertama!
Bobo, Simpul, dan Kutu Buku sedang belajar bersama di rumah Bobo ketika Emak menyarankan keduanya untuk menginap saja karena belum dijemput.
Tiba-tiba, Bibi Tutup Pintu datang dan mengatakan kalau semua tempat wisata saat ini sedang ramai.
"Kalau begini perjalanan wisataku tidak akan laku, karena tidak ada orang yang ingin berwisata," kata Bibi Tutup Pintu dengan sedih.
Bobo yang melihat Bibi Tutup Pintu sedang sedih kemudian bertanya kepada Kutu Buku, kira-kira ke mana Bibi Tutup Pintu ingin berwisata.
Bobo ingin membuat permainan keliling dunia untuk Bibi Tutup Pintu agar beliau tidak sedih lagi. Kutu Buku pun menjawab kalau Bibi Tutup Pintu sangat ingin berjalan-jalan ke Inggris.
Kemudian Bobo pun meminta Kutu Buku dan Simpul untuk berganti baju dengan kaus merah yang dimilikinya, agar mereka berdua terlihat seperti prajurit kerajaan Inggris.
Baca Juga: Kenalkan Profesi Baru Masa Depan Untuk Anak, Belajar Coding Untuk Jadi Coder Salah Satunya
Coreng pun menggambar Istana Buckingham yang menjadi ciri khas Inggris. Lalu mereka pun memulai permainan keliling dunia.
Bobo menjadi pemandu wisata dalam permainan ini dan mengatakan, "ini adalah Istana Burgerham."
Bibi Tutup Pintu yang mendengarnya kemudian berkata, "bukan, bukan, ini bukan Istana Burgerham, tapi Istana Buckingham."
Bobo pun kemudian meminta Bibi Tutup Pintu menjadi pemandu wisata daklam permainan keliling dunia kali ini dan langsung disetujui oleh Bibi Tutup Pintu.
Bibi Tutup Pintu pun kemudian dengan semangat menjelaskan mengenai Istana Buckingham dan Inggris.
Emak kemudian datang sambil membawakan teh dan berkata, "sekarang waktunya untuk minum teh ala Inggris."
Dengan permainan keliling dunia, Bibi Tutup Pintu menjadi tidak sedih lagi dan semua pun merasa sangat senang.
Paman Kikuk, Husin, dan Asta: Cuci Tangan
Paman Kikuk sedang berada di apotek untuk membeli hand sanitizer, katanya, "untuk menghindari virus, kita harus menjaga kebersihan dan rajin mencuci tangan."
Selesai membeli hand sanitizer, Paman Kikuk pun ingin pulang ke rumah menggunakan angkutan umum.
Namun karena tidak membawa masker, Paman Kikuk menjadi cemas dan tidak jadi naik angkutan umum, kemudian memutuskan untuk berjalan kaki saja. Padahal jarak antara apotek sampai rumah cukup jauh.
Di tengah jalan, Paman Kikuk merasa lapar dan memutuskan untuk membeli bolu pisang kesukaannya, lalu pergi ke taman untuk memakan bolu pisang yang sudah dibelinya.
Saat berada di taman dan akan mencuci tangan, Paman Kikuk kembali merasa cemas dan berpikir, "wah, pasti sudah ada banyak orang yang menyentuh keran air."
Paman Kikuk pun memutuskan untuk pulang saja dan tidak jadi makan bolu pisang di taman. Akibatnya, Paman Kikuk sampai di rumah dalam keadaan lemas dan pucat.
Husin yang melihatnya pun bertanya, "kenapa Paman Kikuk tidak memakan saja bolu pisang yang sudah dibeli?"
Paman Kikuk pun menceritakan kecemasannya kepada Husin.
Kata Husin, "Paman Kikuk kan punya hand sanitizer, mengapa tidak memakainya sebelum makan bolu pisang? Kalau tidak ada sabun, kita bisa menggunakan hand sanitizer untuk membersihkan tangan."
Paman Kikuk hanya bisa menepuk dahinya sambil berkata, "o iya, Paman Kikuk lupa!"
Rubah yang Serakah
Buba sang rubah merasakan perutnya sangat lapar. Ia pun berpikir untuk pergi ke peternakan, karena menganggap di peternakan ada banyak makanan nikmat.
Sampai di peternakan, Buba pun melihat ada telur di dalam sarang. Buba berpikir untuk menjadikan telur tadi menjadi omelet.
Namun Buba menganggap kalau omelet saja tidak cukup untuk perutnya yang sangat kelaparan.
Buba pun akhirnya kembali berjalan untuk mencari makanan lainnya dan menemukan seekor ayam yang putih dan gemuk.
Lagi-lagi, Buba berpikir ayam tadi tidak cukup untuk membuatnya merasa kenyang karena dianggapnya ayam tadi masih terlalu kecil.
Akhirnya Buba pergi ke danau dan menemukan dua ekor angsa besar. Dengan suara aumannya, Buba pun mengagetkan dua angsa yang ada di danau.
Namun kedua angsa tadi ternyata tidak terkejut dengan suara auman Buba. Dua angsa tadi justru mengejar Buba yang ketakutan.
Buba pun akhirnya pulang ke rumahnya dalam keadaan lapar karena tidak berhasil memakan apapun.
Katanya, "kalau besok kelaparan, aku mungkin akan memakan omelet saja."
Pan Kasim dan Ular
Diceritakan, Pan Kasim yang merupakan penjual kayu bakar hidup bersama istrinya di gubuk yang reyot dan harus pergi ke hutan untuk mencari kayu bakar setiap hari.
Suatu hari, Pan Kasim yang sedang mencari kayu bakar di hutan mendengar sebuah suara, "tolong... tolong..."
Setelah mencari sumber suara tadi, ternyata suara itu datang dari bawah sebuah batang pohon yang tumbang.
"Hai Pan Kasim, singkirkanlah batang kayu ini," kata suara itu lagi. Pan Kasim pun terkejut karena suara itu datang dari seekor ular besar yang tertimpa batang pohon.
Pan Kasim yang terkejut tidak berani mendekat. Namun ular itu berkata, "Pan Kasim, jangan takut. Tolonglah aku. Aku akan memberikan apapun permintaanmu kalau kamu menolongku."
Pan Kasim pun berusaha tidak takut dan menolong ular tadi, padahal dirinya merasa sangat takut. Ia pun mengangkat batang pohon tadi dan ular itu bisa terbebas lalu berterima kasih kepada Pan Kasim.
Kata ular itu kepada Pan Kasim, "kau ingin hadiah apa, Pan Kasim?"
"Saya sudah lama hidup susah, sekarang aku ingin jadi orang kaya" kata Pan Kasim.
"Baiklah. Pan Kasim kau akan menjadi orang kaya. Sekarang pulanglah" kata ular.
Sesampainya di rumah, Pan Kasim terkejut karena gubuknya yang reyot sudah berubah menjadi besar dan mewah seperti istana.
Sejak saat itu, Pan Kasim dan istrinya hidup mewah, namun lama kelamaan Pan Kasim merasa bahwa apa yang dimilikinya kurang.
"Betapa enaknya kalau kita menjadi raja dan ratu yang berkuasa," kata istri Pan Kasim.
Pan Kasim pun kembali ke hutan untuk menemui ular dan meminta agar dirinya besarta sang istri bisa menjadi seorang raja dan ratu. Ular pun mengabulkan permintaan Pan Kasim.
Sesampainya di rumah, rumah Pan Kasim sudah berubah menjadi istana yang mewah, lengkap dengan pelayan dan pengawal.
Namun hal ini dirasa oleh istri Pan Kasim tidaklah cukup. Bahkan istri Pan Kasim ingin suaminya menjadi matahari yang menguasai dunia. Lagi-lagi, Pan Kasim pergi ke hutan dan menemui ular untuk meminta dirinya agar menjadi matahari.
Ular yang mendengar permintaan Pan Kasim pun marah dan tidak mengabulkan permintaan Pan Kasim. Sebaliknya, ular justru menjadikan Pan Kasim kembali miskin.
Hal ini dilakukan oleh ular karena Pan Kasim dan istrinya sudah bertindak serakah.
Akibatnya, Pan Kasim dan istrinya menyesal sudah menjadi orang yang serakah.
Ayo Berbagi
Ada tiga ekor rubah kecil yang bersahabat, yaitu Foso, Fosa, dan Fosi. Ketiganya tinggal di sebuah lubang yang ada di pohon berukuran besar sekali dan selalu saling berbagi.
Setiap hari, mereka akan menyantap sup bersama-sama dalam satu panci besar.
Selain berbagi, mereka juga saling melindungi. Jika ada satu rubah yang dikejar anjing pemburu, maka dua rubah lainnya akan datang menolong.
Baca Juga: Kunci Jawaban Soal Himpunan, Materi Belajar dari Rumah TVRI Jenjang SMP Kamis 23 Juli 2020
Suatu hari, ketiganya pergi memancing dan duduk terpisah di tepi sungai. Masing-masing membawa kail pancing dan cacing untuk umpan.
Mereka bergumam, "kalau ikannya besar, akan kugoreng."
Tidak berapa lama, Foso berhasil melihat ikan trout yang sangat besar dan segera menombaknya. Namun ia berpikir kalau ikan trout tadi akan lebih nikmat kalau disantap sendirian, karena kalau dibagi tiga, ia akan kurang kenyang.
Foso pun kemudian menyembunyikan ikan tadi di bawah lengannya, katanya kepada Fosa dan Fosi, "teman-teman, aku baru ingat kalau hari ini adalah hari ulang tahun nenekku. Aku berjanji akan datang ke ulang tahunnya dan membantunya untuk meniup lilin."
Kedua temannya hanya diam, dan saat Foso pergi, Fosa berhasil menangkap ikan salmon yang berukuran besar, paling indah, dan cukup untuk pesta mereka bertiga.
Tiba-tiba Foso kembali lagi dan berkata, "sepertinya ulang tahun nenek bukan hari ini, dan nenek bisa meniup lilinnya sendiri di hari ulang tahunnya."
Baca Juga: Hanya dengan Campuran Baking Soda dan Cuka, Berbagai Masalah dalam Rumah Bisa Teratasi dengan Mudah
Foso pun mengajak kedua temannya untuk memasak dan memakan ikan salmon tadi, lalu langsung mengambil kayu bakar, membuat api, dan membakar ikan salmon.
Sementara Fosa dan Fosi diam-diam terkikik karena mereka tahu bahwa sebenarnya Foso tidak punya nenek. Keduanya duduk santai dan tidak membantu Foso, sebagai hukuman karena Foso terlalu serakah.
Artikel ini telah tayang di Bobo.id dengan judul, Berbagai Dongeng Seru di Bobo Creative Week Family Storytelling dari #MendongengdiRumah, Apa Saja?
Social Bella 2024, Dorong Inovasi dan Transformasi Strategis Industri Kecantikan Indonesia
Source | : | bobo.id |
Penulis | : | Shinta Dwi Ayu |
Editor | : | Poetri Hanzani |
KOMENTAR