Nakita.id - Melepaskan stres anak dengan memperkuat #FamilyQuality penting untuk dilakukan oleh Moms dan Dads sejak dini.
Tidak lain karena pentingnya kondisi emosional anak agar pertumbuhannya bisa berjalan tanpa hambatan dan masalah berarti.
Menemani anak bermain merupakan salah satu tips parenting untuk menghindarkan si Kecil dari tekanan atau stres.
Melansir dari Kompas.com, di dunia anak tidak ada yang lebih menyenangkan ketimbang bermain.
Dengan bermain, anak bisa melatih berbagai gerakan tubuh, merangsang kecerdasan, hingga belajar bersosialisasi.
Menemani atau membiarkan anak bermain terbukti mendatangkan banyak manfaat.
Hal itu diungkap oleh psikolog Anna Surti Ariani, S.Psi., M.Si., P.Si.
Dikatakan olehnya, banyak manfaat bermain anak yang tidak didapatkan di bangku sekolahan.
Manfaat yang didapat antara lain:
- Memperkaya wawasan tentang mencari solusi dari suatu masalah
- Meningkatkan rasa percaya diri karena keberhasilan yang didapat saat bermain
- Meningkatkan koordinasi motorik kasarnya yakni mengkoordinasikan tangan dan kaki serta motorik halus dengan mengkoordinasikan jari-jarinya
- Meningkatnya kemampuan anak untuk bersosialisasi
Selain hal itu, Anna mengatakan kalau bermain juga bisa menjadi solusi stres anak.
Ini akan membantu mereka melihat hal-hal positif dan menyenangkan di luar stres dan ketakutan mereka.
“Ada juga penelitian yang menyebutkan, ternyata ketika anak bermain itu adalah strategi anak untuk menghadapi masalah,” ujar Anna dalam bincang virtual 'Pentingnya Manfaat Bermain Bagi Tumbuh Kembang Anak lewat #PaddlePopMainYuk', Rabu (22/7/2020).
Sama seperti orang dewasa, anak-anak juga mengalami stres karena banyak tugas sekolah atau tuntutan lain.
Itulah sebabnya mereka membutuhkan waktu untuk rehat dan lepas dari tekanan-tekanan itu.
“Ketika dia terus-terusan ditekan dengan tuntutan-tuntutan itu, kita bayangkan dia seperti karet, ketika ditegangkan terus-terusan,” kata Anna.
“Tapi ketika karet ini dilonggarkan, dibikin santai, di situlah anak jadi bisa lebih efektif lagi,” imbuhnya.
Tak cuma itu, membiarkan anak bermain sama saja membiarkan mereka mencari bekal untuk menghadapi tantangan kehidupan di kemudian hari.
“Kita perlu bekali supaya enggak pintar akademis saja. Tapi juga kreativitas dan karakter positifnya,” tutur Anna.
“Dia juga harus punya kemampuan bersosialisasi. Dan ini bisa dilakukan lewat proses bermain,” tukasnya.
Source | : | Kompas.com |
Penulis | : | Diah Puspita Ningrum |
Editor | : | Diah Puspita Ningrum |
KOMENTAR