Tabloid-Nakita.com - Banyak peristiwa yang menunjukkan bahwa penurunan pemberian imunisasi telah meningkatkan kasus penyakit dan kematian pada orang dewasa dan anak-anak.
Dulu, negara seperti Inggris dan Jepang tahun 70-an sempat menurunkan pemberian imunisasi akibat kekhawatiran atas dampak pemberian vaksin tersebut. Hasilnya, terjadilah epidemi kasus pertusis. Di Inggris angka penderita pertusis sempat meroket hingga 100.000 kasus dengan 36 harus meregang nyawa pada 1978.
Hal yang sama terjadi di Jepang, bila sebelumnya kasusnya hanya 393 tanpa kematian, setelah pemberian imunisasi diturunkan, kejadiannya bertambah menjadi 13.000 kasus dengan 41 kematian.
Belajar dari kasus di atas, kita dapat menyimpulkan mengapa anak-anak membutuhkan imunisasi. Pertama, untuk melindungi dirinya sendiri. Meski orangtua berpikir, peluang untuk tertular penyakit itu cukup kecil, tapi penyakit itu masih ada dan ia dapat tertular jika tidak terlindungi.
Dalam penelitian pun dikatakan sekitar 80—95 % anak yang diimunisasi akan terhindar dari infeksi berat dan ganas. Dengan begitu, “cost” akibat penyakit ini pun bisa ditekan atau dihilangkan karena kita tak perlu mengeluarkan biaya pengobatan dan perawatan di rumah sakit.
Kedua, imunisasi diberikan untuk melindungi orang-orang di sekitar kita. Kalau semua orang di dalam kelompok mendapatkan imunisasi, besar kemungkinan penyakit itu akan lenyap. Sebaliknya, kalau hanya sebagian yang diimunisasi, banyak yang akan menjadi korban, terutama para bayi yang belum mendapatkan vaksinasi dan kekebalannya belum berkembang sempurna.
Ibaratnya, tidak bijak dan bertanggung jawab bila seorang pengendara mobil berkendara seenaknya karena berharap orang lain berhati-hati saat berdekatan atau berpapasan dengan dia. Apalagi saat ini, perkembangan dunia transportasi, memudahkan masyarakat dari berbagai negara untuk berinteraksi langsung, mobilitas manusia pun semakin cukup tinggi, sehingga membuat bakteri atau virus mudah sekali berpindah dari satu orang ke orang lain, dari orang dewasa ke anak-anak dan sebaliknya.
Contoh kasus, sebelumnya penyakit meningitis banyak menyerang penduduk Afrika, tetapi saat ini sudah menyebar ke berbagai negara. Penularan terjadi karena adanya interaksi dan mobilitas yang sangat tinggi penduduk dunia.
Karena itu, anak-anak membutuhkan imunisasi untuk mencegah terjadinya penularan. Jika tidak diimunisasi, dikhawatirkan bayi bahkan orang dewasa mudah tertular penyakit menular yang berbahaya.
(FOTO: IDAI.OR.ID)
(Irfan Hasuki)
Belajar dari Viralnya Anggur Muscat, Ini Cara Cuci Buah yang Benar untuk Hilangkan Residunya
KOMENTAR