1. INFEKSI BAKTERI
Pemberian air putih pada bayi 0-6 bulan berisiko membuat bayi terinfeksi bakteri jika air yang dipakai tercemar.
Utami sendiri pernah mempunyai pengalaman, pasiennya yang berusia sekitar 1 bulan, ibunya melaporkan jika bayinya sering buang air besar hingga belasan bahkan puluhan kali dalam sehari.
Ibunya mengira anaknya mencret karena penyakit, sehingga yang tadinya diberi ASI, kemudian diberikan juga air putih dan susu formula.
Hasilnya bayi yang tadinya mencret normal justru pencernaannya terinfeksi bakteri.
Hal ini diketahui dari feses bayi yang mengandung darah.
Kemungkinan besar, infeksi itu muncul karena asupan air putih tidak steril yang diberikan ibunya.
Apalagi jika perlengkapan minumnya pun tidak higienis dan tercemar bakteri.
BACA JUGA : Potret Liburan Keluarga Nagita Slavina Selama 3 Hari di Dubai
2. ELEKTROLIT TERBUANG
Ginjal bayi 0-6 bulan belum berfungsi dengan baik, sehingga jika ia diberi air putih dalam jumlah banyak maka air seni akan membawa keluar elektrolit dalam darah, misalnya natrium atau sodium, yang sebenarnya berguna bagi tubuh untuk proses metabolisme.
Jika kekurangan natrium/sodium, bayi berisiko mengalami kejang, karena kehilangan sodium dapat memengaruhi aktivitas otak.
Semakin banyak elektrolit yang "terbuang", semakin banyak risiko negatif yang dapat dialami.
Source | : | Tabloid Nakita |
Penulis | : | Saeful Imam |
Editor | : | Saeful Imam |
KOMENTAR