Nakita.id - Wabah virus corona sampai saat ini belum menunjukkan tanda akan segera berakhir.
Dikabarkan jumlah pasien Covid-19 juga masih mengalami penambahan.
Kampanye untuk selalu menjaga protokol kesehatan di masa kehidupan normal baru pun gencar disuarakan.
Ahli hingga pakar juga masih peras keringat untuk menguji vaksin Covid-19.
Di tengah hiruk pikuk pengujian vaksin Covid-19 yang sudah di depan mata, belakangan justru beredar kabar tak sedap.
Kabar tersebut berkaitan dengan gejala baru Covid-19.
Sebelumnya memang ditegaskan ciri khusus seseorang positif Covid-19 yaitu batuk kering, demam, sakit tenggorokan, dan sesak napas.
Lantas, apa yang menjadi gejala baru Covid-19?
Baca Juga: Makin Meluas Tapi Sulit Dideteksi, Pakar Ungkap Gejala Baru Tertular Covid-19, Ini Salah Satunya
Dikutip dari Grid Health yang melansir Times of India, sebuah penelitian yang diterbitkan American Journal of Emergency Medicine menunjukkan cegukan terus-menerus adalah petanda baru Covid-19.
Dokter dari Cook County Health, AS memaparkan ada laporan kasus seorang pria berusia 62 tahun, yang pergi ke Unit Gawat Darurat rumah sakit usai cegukan terus-menerus selama empat hari.
Baca Juga: Ahli Bongkar Info Mengejutkan di Tengah Serangan Virus Corona: 'Sering Disepelekan Oleh Orang-orang'
Pasien tersebut diketahui tidak memiliki riwayat penyakit paru-paru.
Selain itu, ia kehilangan berat badan 11 kilogram dalam empat bulan terakhir tanpa diet.
Pasien dirawat di rumah sakit dengan riwayat cegukan persisten selama empat hari dan tidak memiliki gejala virus corona baru.
Pemeriksaan fisiknya juga tidak mengungkapkan sebanyak pada hari masuk.
Suhunya hampir mencapai 38 derajat Celcius tetapi tidak ada hidung tersumbat, sakit tenggorokan, nyeri dada atau bahkan sesak napas.
Setelah dokter melakukan rontgen untuk memahami penyebab cegukan terus-menerus, mereka menemukan kekeruhan seperti kaca tanah yang tidak normal di kedua paru-parunya.
Menurut Bruce Y. Lee, MD, profesor Kebijakan dan Manajemen Kesehatan di Sekolah Umum Kota City, New York (CUNY) School of Public Kesehatan, kelainan ini muncul sebagai area yang berkabut di paru-parunya.
Hal itu dijelaskan sebagai petanda ada semacam kerusakan pada paru-paru, peradangan atau pendarahan.
Baca Juga: Ahli Bongkar Info Mengejutkan di Tengah Serangan Virus Corona: 'Sering Disepelekan Oleh Orang-orang'
Berdasarkan temuan sinar-X, dokter selanjutnya melakukan CT scan yang memastikan adanya peradangan paru-paru, yang mungkin memicu cegukan.
Pasien dirawat di unit Covid-19 setelah dokter memutuskan untuk mengujinya untuk virus corona baru.
Pada saat dia dirawat, dia mengalami demam tinggi dan detak jantungnya juga naik.
Menurut laporan kasus, hanya setelah satu hari masuk pasien juga dinyatakan positif Covid-19.
Serunya Kegiatan Peluncuran SoKlin Liquid Nature French Lilac di Rumah Atsiri Indonesia
Source | : | times of india,Gridhealth |
Penulis | : | Yosa Shinta Dewi |
Editor | : | Nita Febriani |
KOMENTAR