Nakita.id - Tanpa disadari ada beberapa kebiasaan kita Moms yang ternyata bisa menimbulkan ruam popok pada Si Kecil.
Kulit bayi membutuhkan perawatan yang tepat agar ia tak mengalami gangguan kulit, karena kulitnya masih sangat sensitif.
Bayi mengalami ruam popok disebabkan oleh infeksi jamur dan bakteri.
Hal itu terutama karena kebersihan di area yang ditutupi popok tidak terjaga dengan baik.
Dan berikut ini kebiasaan Moms yang menjadi pemicu ruam popok bayi:
1. Lupa mengganti popok
Kebanyakan dari kita biasanya baru mengganti popok Si Kecil jika sudah penuh.
Jangan sampai menunggu bayi rewel dan menangis, hal tersebut bisa jadi karena ia sudah tak nyaman dengan popok yang basah atau penuh.
2. Asal membersihkan
Tak terjaganya kebersihan memengaruhi tumbuhnya jamur dan bakteri di area yang ditutupi popok.
Oleh karena itu, pastikan Moms membersihkan dengan sempurna.
Jangan asal membuang atau mengganti popok.
Pastikan area yang ditutupi popok bersih dari kotoran.
3. Pakai tisu basah
Tisu basah memang praktis, terutama saat Moms sedang bepergian bersama bayi.
Jika harus menggunakan tisu basah untuk membersihkan area yang ditutupi popok, sebaiknya segera melap bagian tersebut hingga kering.
Tisu basah dapat menyebabkan alergi karena kulit bayi yang masih sensitif.
4. Lembab dan basah
Sebelum memakaikan popok baru, pastikan area yang ditutupi popok kering.
Setiap kali sehabis mandi, atau seusai membersihkan area yang ditutupi popok, pastikan area ini benar-benar kering.
Jika area ini masih basah, atau bahkan lembab sekalipun, jangan langsung memakaikan popok.
5. Bedak yang menggumpal
Pemakaian bedak memang bertujuan untuk mencegah terjadinya iritasi pada kulit bayi, terutama dibagian lipatan kulit bayi.
Akan tetapi, pemakaian bedak yang terlalu tebal di area yang ditutupi popok dapat memicu terjadinya ruam popok.
Apalagi, jika bedak ini bercampur dengan air dan menggumpal. Penggumpalan bedak ini memengaruhi kelembaban kulit bayi.
Sebaiknya, gunakan bedak tipis-tipis pada kulit bayi dengan cara menepuk-nepuk saja.
KOMENTAR