Nakita.id - Memasuki era kebiasaan baru dimana semua pola kehidupan berubah, kita memang dituntut untuk dapat beradaptasi secepat mungkin.
Begitu juga dengan pola usaha yang saat ini sudah menjadi Go-Digital.
Baca Juga: Selamat! Kompas.com Kembali Jadi Pemenang Kategori Media Online Tepercaya
Sekarang ini kita sebagai perempuan bisa memanfaatkan peluang ini untuk memajukan usaha kita secara digital.
Karena itu lah, Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA), Bintang Puspayoga hari ini meluncurkan Kelas Inkubasi Sispreneur yang ditujukan bagi kalangan perempuan pelaku usaha mikro.
Program kolaborasi Kemen PPPA dengan PT. XL Axiata Tbk (XL Axiata) ini bertekad menghubungkan perempuan pelaku usaha mikro hingga akhir 2020 dengan teknologi digital.
Sasaran perempuan pelaku usaha mikro dalam program Sispreneur ini adalah 200 perempuan pelaku usaha mikro binaan Kemen PPPA.
Dalam hal ini, Kemen PPPA mendapatkan dukungan dari beberapa Lembaga Swadaya Masyarakat yang bergerak di bidang pemberdayaan perempuan, yaitu Asosiasi Pendamping Perempuan Usaha Kecil (ASPPUK), Kapal Perempuan, dan Yayasan Pemberdayaan Perempuan Kepala Keluarga (PEKKA).
“Saya menyampaikan apresiasi atas sinergi yang telah dibangun antara Kemen PPPA dengan PT. XL Axiata Tbk yang telah menginisiasi Program Sispreneur.
Program pelatihan online tentang kewirausahaan yang diharapkan bisa menjadi solusi dari munculnya tantangan-tantangan baru, khususnya yang harus para perempuan hadapi sebagai dampak dari pandemi Covid-19,” ujar Menteri Bintang pada Webinar Strategi dan Peluang Bagi Perempuan Pelaku Usaha Mikro Go-Digital sekaligus Peluncuran Kelas Inkubasi Sispreneur.
Baca Juga: Siswa SMK Tak Usah Kecil Hati, Ada Kesempatan Besar Jadi Digital Enterpreneur!
Menteri Bintang sendiri mengungkapkan program ini diluncurkan tidak hanya dari segi populasinya yang besar, potensi dan peran perempuan dalam sektor ekonomi sangatlah besar.
Selain itu, berdasarkan survei dari Bank Dunia (2016), lebih dari 50 persen usaha mikro dan kecil dimiliki oleh perempuan.
Peserta yang terpilih mengikuti program ini akan mendapatkan pembinaan secara gratis, baik secara konseptual, maupun praktek untuk mengembangkan usaha secara mandiri dan konkret.
“UMKM mempunyai peran penting dan strategis dalam pembangunan ekonomi nasional. Untuk itu, perempuan sebagai pelaku usaha dari mayoritas UMKM di Indonesia sangat berjasa dalam menopang ekonomi bangsa, terutama bagi perempuan pelaku usaha," ujar Mentri Bintang.
Tak hanya itu, Presiden Direktur & CEO XL Axiata, Dian Siswarini juga turut mendampingi Menteri Bintang saat peluncuran secara virtual ini.
Ia pun mengatakan melalui program tersebut, para perempuan pelaku usaha mikro akan mendapatkan bimbingan untuk mengembangkan bisnis kecil dengan memanfaatkan teknologi digital.
Baca Juga: Wah Rupanya Ini 4 Hal yang Bisa Membuat Moms Milenials Panik, Mengalami?
“Perempuan dan UMKM merupakan pihak-pihak yang paling terdampak secara ekonomi dan sosial selama masa pandemi Covid-19.
Karena itu, program kelas inkubasi ini menjadi sangat relevan untuk kami selenggarakan saat ini agar dapat membantu di dua sisi sekaligus, yaitu sisi perempuan sebagai penggerak ekonomi keluarga dan UMKM yang dikelolanya agar bisa menopang ekonomi keluarga dan menggerakkan ekonomi di lingkungan sekitarnya,” tutur Dian Siswarini.
Diluncurkan pertama kali pada 23 April 2015, Sisternet kini memiliki lebih dari 26 ribu anggota.
Untuk terus meningkatkan nilai manfaat bagi kaum perempuan Indonesia, Sisternet menjalin kerja sama dengan berbagai komunitas dan organisasi perempuan, juga dengan banyak pegiat sosial di berbagai daerah.
Selain itu, Sisternet juga aktif bekerja sama dengan sejumlah instansi pemerintah.
Selain dengan Kemen PPPA juga dengan Kementerian Komunikasi dan Informatika, Kementerian Perhubungan, Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi, serta Kementerian Kesehatan.
Penulis | : | Ine Yulita Sari |
Editor | : | Cynthia Paramitha Trisnanda |
KOMENTAR