Dengan begitu tenaga administrasi dan tenaga laboratorium pun akan ikut menerima insentif tersebut.
Hal itu diungkapkan Sri Mulyani pada tayangan video conference yang dikutip dari kompas.com.
"Presiden juga mempertimbangkan untuk memberi reward ke tenaga kesehatan dan non tenaga kesehatan semacam gaji ke-13 atau tambahan reward ke mereka," ujar Sri Mulyani, Senin (11/8/2020).
Tak hanya itu, pemerintah juga akan berencana untuk pemberian insentif kepada tenaga medis akan diperpanjang hingga akhir 2020.
Pasalnya pemberian insentif tenaga kesehatan sebelunya disebut hanya sampai September 2020.
Insentif yang diberikan hingga September tersebut merupakan hadian bagi tenaga medis yang rela berjuang di garda terdepan untuk melawan covid-19.
"Sehingga tenaga kesehatan nanti selain dapat insentif sampai Desember, mereka akan ada tambahan reward sebagai apresiasi dari pemerintah kepada mereka yang sudah melaksanakan di garis terdepan menghadapi Covid-19," jelas Sri Mulyani.
Selain itu, pengadaan alat kesehatan dan proses klaim biaya perawatan juga akan diusakan lebih cepat dengan memberikan dukungan kepada rumah sakit.
Hal tersebut dilakukan agar tingkat kesembuhan pasien Covid-19 meningkat dan menekan tingkat angka kematian.
"Termasuk keakuratan biaya penanganan covid ini terus ditingkatkan," ujar Sri Mulyani.
Mantan Direktur Pelaksana Bank Dunia itu menjelaskan, pemerintah akan meningkatkan serapan anggaran Covid-19 dengan mengalokasian pada proses pengadaan vaksin.
Source | : | Kompas.com |
Penulis | : | Gabriela Stefani |
Editor | : | Nita Febriani |
KOMENTAR